Lihat ke Halaman Asli

Nikmah Mahanani

Alur takdir berjalan seiring rotasi waktu. Daya juang diri diuji peluh berkucur beri pengalaman diri.Mencerdaskan diri bersosialisasi mengenali karakter pribadi untuk lebih mawas diri dapatkan ridho Illahi.

Pembelajaran Sosial Emosional Hantarkan Generasi Emas Tangguh Bertalenta Global sesuai Profil Pelajar Pancasila

Diperbarui: 21 Maret 2022   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nikmah Mahanani, M.Pd

SMA Negeri 1 Tulungagung

Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Wilayah Tulungagung

Fasilitator : Suyatno, M.Pd. M.Kom

Pendamping Praktik : Imatul Awaliyah, M.Pd

Daya kompetisi pada era  globalisasi dan inovasi teknologi suatu bangsa tergantung pada kualitas sumber daya manusia. Sejajarnya pembangunan sumber daya manusia dengan kemajuan iptek dan  perkembangan dunia global akan membawa Indonesia pada terwujudnya cita-cita mulai  kemerdekaan yaitu bangsa berkarakter,  cerdas,  mampu bersaing dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Kemendikbud sebagai kepanjangan tangan pemerintah mengemban amanat untuk mengendalikan pembangunan sumber daya manusia  melalui peningkatan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan. 

Sekolah sebagai ekosistem pendidikan yang memberdayakan sumber daya untuk menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa dan ciptanya dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Perubahan paradigma baru pendidikan yang berpusat pada murid menjadi pilihan untuk menguatkan pendidikan. Penguatan praktek pembelajaran berpusat dengan murid dengan cara mendesain pengalaman belajar dan lingkungan belajar yang merespon kebutuhan belajar murid untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui pembelajaran diferensiasi.

 Menciptakan pengalaman dan lingkungan belajar yang memperhatikan kebutuhan sosial dan emosional murid tidak kalah urgen diterapkan dalam pembelajaran. 

Fenomena yang terjadi pada dunia pendidikan seperti kasus perundungan, pernikahan dini, penggunaan narkoba pada remaja, partisipasi akademik yang rendah, putus sekolah, gangguan emosional seperti stress, kesepian dan bunuh diri. Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan sosial emosional siswa masih lemah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline