Lihat ke Halaman Asli

Nikita Yunistia

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Akar Kata Tasawuf

Diperbarui: 4 Desember 2023   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari peembersihan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’rifat menuju keabadian, saling mengingatkan antara manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah SWT dan mengikuti syari’at Rasulullah SAW. dalam mendekatkan diri dan mencapai riḍha-Nya. Tasawuf sendiri adalah upaya untuk membebaskan diri dari sifat-sifat kemanusiaan demi meraih sifat-sifat malaikat dan akhlak ilahi, serta menjalani hidup pada poros ma’rifatullah dan maḥabbatullah sembari menikmati kenikmatan spiritual. Dalam bertasawuf, para ahli tasawuf disebut sufi.

Teori tasawuf sendiri menggambarkan bahwa seseorang harus bersih secara fisik, pikiran, dan Rohani. Serta dekat dan sadar.

Dari sudut pandang etimologi, tasawuf berasal dari bahasa Arab yaitu “Tashawwafa Yatashawwafu-Tashowwuf” yang memiliki arti bulu domba atau wol (صوف) dibaca ‘Shuf’. Maksudnya ialah, para penganut tasawuf pada masa kehidupannya sederhana akan tetapi memiliki hati yang mulia serta mereka para sufi menjauhi pakaian yang sutra dan memakai kain wol dari bulu domba. Yang mana pada masa itu memakai kain wol adalah bentuk dari simbol kesederhanaan.

Selain itu, makna tasawuf juga berasal dari kata 'shafa’ yang berarti suci, bersih, jernih, atau bening. Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa esensi tasawuf terletak pada usaha, perjuangan, dan proses menyucikan batin, jiwa, atau nafs, bahkan kesucian jiwa itu sendiri merupakan salah satu tujuan bertawasuf.

Asal kata tasawuf juga berasal dari kata ‘shafwah’ yang berarti ‘pilihan’. Teori etimologi ini berdasarkan keyakinan para pengamat bahwa para sufi diyakini sebagai kelompok orang-orang terpilih di antara hamba-hamba Allah karena kesucian jiwa dan kedekatan mereka dengan Allah SWT. Dengan kesucian dan kedekatannya itu, para sufi memiliki kekuatan spiritual untuk menjalani hidup tulus, ikhlas, pasrah, dan berserah kepada Sang Khaliq. Mereka menjadi teladan dan panutan umat.

Kata tasawuf juga berasal dari kata (صف), dibaca ‘shaff’ yang berarti barisan. Makna dari kata shaff ini diartikan pada para jamaah yang selalu berada pada barisan terdepan ketika shalat, sebagaimana dikatakan bahwa orang yang ketika shalat berada pada barisan terdepan akan memperoleh suatu kemuliaan serta pahala dari Allah SWT. Teori ini dilandaskan pada dua fenomena kehidupan para sufi. Kehidupan para sufi yang senantiasa datang lebih awal dan memilih barisan pertama dalam shalat berjamaah. Para sufi bukan hanya shalat wajib, tetapi mewajibkan diri melakukan shalat wajib berjamaah di masjid. Kedisiplinan mereka memperhatikan tempat, waktu, dan cara shalat wajib mendorong mereka datang paling awal dan menempati barisan terdepan. Dari sini muncul teori etimologi yang menyimpulkan bahwa istilah tasawuf berasal dari kata shaff yang berarti ‘barisan’, sekaligus barisan dalam arti persaudaraan, solidaritas, kedisiplinan, dan keteraturan di antara mereka.

Adapun akar kata lain dari tasawuf yaitu berasal dari kata ‘Shuffah’ yang berarti serambi atau kursi masjid nabawi yang ditempati oleh sebagian sahabat Rasulullah. Maknanya dilatarbelakangi oleh sekelompok sahabat yang hidupnya penuh dengan kezuhudan dalam konsentrasi beribadah kepada Allah SWT. Mereka para sahabat yang ikut berpindah bersama Rasulullah dari Makkah ke Madinah dalam keadaan miskin dan kehilangan harta. Tujuan mereka tidur di atas ‘shuffah’ agar tidak terlalu nyenyak dan mudah bangun untuk bertahajud serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mereka juga senantiasa hidup sederhana dan menjaga kehormatan diri dari meminta-minta. Hidup mereka justru dijamin oleh uang negara yang diambil dari dana umat. Kehidupan mereka inilah disebutkan para pengamat tasawuf sebagai embrio kehidupan para sufi.

Terakhir, istilah tasawuf berasal dari kata ‘theosofi’ yang berasal dari bahasa Yunani, ‘theo’ yang berarti Tuhan dan ‘shopos’ yang berarti hikmah. Jadi, theosofi berarti hikmah ilahihah atau kearifan tuhan. Teori ini dikemukakan oleh G.V.H. Hammar dan Jurji Zaidan. Menurut keduanya, ada hubungan antara istilah tasawuf dalam Arab dengan istilah theosofi dalam bahasa Yunani, yakni sama-sama membicarakan tentang manusia yang merindukan kearifan Tuhan.

Sedangkan pengertian tasawuf secara terminologi, terdapat beberapa pendapat berbeda yang telah dirumuskan oleh beberapa ahli. Salah satu perumusan definisi tasawuf menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah bahwa tasawuf itu tindakan mensucikan hati dan melepaskan nafsu dari pangkalnya dengan khalawt, riyadloh, taubah, dan ikhlas.

Rumusan kedua datang dari Al-Junaidi. Beliau berpendapat bahwa tasawuf adalah membersihkan hati dari yang mengganggu perasaan, memadamkan kelemahan, menjauhi seruan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, bergantung pada ilmu-ilmu hakikat, menaburkan nasihat kepada semua manusia, dan memegang teguh janji dengan Allah dalam hal hakikat serta menjadikan Rasulullah SAW contoh dalam hal syari’at.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline