BANDUNG- Puskesmas Cilengkrang terus melakukan koordinasi dengan perangkat desa untuk memberikan pelatihan serta sosialisasi kepada kader PKK mengenai lingkungan sehat. Hal ini dilakukan dengan tujuan mencerdaskan kader PKK sebagai salah satu komponen penting dalam kemajuan desa dan penduduknya.
Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dilakukan pada hari Rabu (19/10/2022) di Gor desa Cilengkrang merupakan salah satu realisasi dari giat puskesmas dan perangkat desa tersebut. "Sosialisasi ini memang rutin kami lakukan setiap tahunnya, biasanya sosialisasi beriringan juga dengan perintah dari pemerintah pusat jadi sejalan acaranya" ucap Nisa selaku bidan puskesmas (19/10/2022).
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program pemerintah untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat. Yaitu dengan melakukan pendekatan, menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat.
"Tujuan dari sosialisasi sebenarnya ya sederhana saja, agar warga kami memenuhi standar desa yang sehat dan baik. Adapun kalau untuk kader, karena lebih banyak dan lebih sering dilingkungan masyarakat makanya mereka harus lebih paham" kata ibu Imar selaku ketua PKK (19/10/2022).
Menurut data dari desa sosialisasi dihadiri oleh kurang lebih 30 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing rukun warga (RW). Kegiatan sosialisasi dimulai dengan pengenalan kembali terhadap STBM kepada kader PKK. Kemudian melakukan pembuatan peta sanitasi RW masing-masing. Pembuatan peta ini agar kader tahu mana wilayahnya yang sudah bebas Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dana mana yang belum.
"Alhamdulillah kader PKK dapat dengan mudah dan paham. Mereka juga sudah merasa dekat dengan perangkat desa dan puskesmas jadi sudah tidak canggung untuk bertanya jika masih ada yang diragukan" ucap ibu Imar selaku ketua PKK (19/10/2022).
Puskesmas dan perangkat desa berharap sosialisasi yang dilakukan dapat mempercepat proses desa Cilengkrang bebas SBS dan semoga pemerintah juga tidak menunda-nunda dalam pendistribusian bantuan.
Penulis : Nikita Amanda Rahmadani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H