Lihat ke Halaman Asli

Dampak PPKM Darurat Bagi Para Pedagang Pasar Jakarta Timur

Diperbarui: 24 Juli 2021   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Makasar, Jakarta Timur - Pemerintah serentak menerapkan PPKM Darurat di mulai pada tanggal 03 Juli - 20 Juli, namun di perpanjang hingga 25 Juli 2021.

Kebijakan ini di buat guna mencegah banyaknya penularan virus covid-19 yang semakin melonjak di Indonesia. Dalam masa PPKM Darurat masyarakat harus memenuhi syarat atau beberapa surat atau dokumen salah satunya surat sudah melaksanakan vaksin jika ingin berpergian.

Dengan adanya PPKM Darurat yang mengharuskan masyarakat untuk beraktivitas dirumah saja, berdampak imbas kepada para pedagang di pasar tradisional, maupun pedagang makanan diluar. Banyak pedagang yang mengeluh karna penghasilannya turun drastis.

Sabtu (24/07/2021) , ada salah satu pasar tradisional di Makasar, Jakarta Timur yaitu biasa disebut Pasar Embrio. Tidak semua pedagang atau pembeli menggunakan masker atau menjalan kan protokol kesehatan.

Beberapa masyarakat yang berbelanja saat PPKM Darurat memang tidak seramai biasanya, karena banyak masyarakat yang tidak mau berpergian keluar rumah. Permasalahan ini berdampak pada pendapatan pedagang sayur di  pasar ini.

Dokpri

                     

Pedagang sayur Ibu Sri, mengaku bahwa pada saat  PPKM Darurat ini pendapatannya sedikit menurun karna adanya pembatasan aktivitas masyarakat. "Iya, kalau pendapatan saat ada PPKM Darurat jadi sedikit menurun" ucapnya.

"bukan tidak mendukung program Pemerintah cuma harus ada solusinya, baru-baru ini juga kita pedagang dilarang berjualan, maksud saya kalo memang kita harus diam dirumah orang-orang seperti kita dapat penghasilan darimana ? harus ada tanggung jawabnya" ujar Ibu Sri selaku penjual sayur.

Di Pasar Embrio Masakar, Jakarta Timur harga sayuran masih terbilang stabil, seperti sawi hijau satu kilo Rp10.000, bawang merah Rp40.000 satu kilo.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline