Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Sikap Berkebhinekaan Global Melalui Diklat WKG PPG Prajabatan Gelombang I Tahun 2023

Diperbarui: 12 Januari 2024   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini diikuti oleh 28 mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Kelas 05 PPG Prajabatan Gelombang I Tahun 2023 Universitas Negeri Malang pada hari Rabu, 10 Januari 2023. Pada kegiatan ini, materi dipaparkan oleh Ibu Ni Luh Sakinah Nuraini, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Dr. Siti Mas'ula, M.Pd. Tujuan dari kegiatan WKG ini adalah menumbuhkan sikap Berkebinekaan global pada para calon guru. Berkebinekaan global juga merupakan salah satu elemen profil pelajar pancasila yang harus dimiliki oleh peserta didik pada zaman ini. Harapannya setelah para calon guru dapat menanamkan sikap berkebhinekaan global ini pada peserta didiknya.

Kegiatan ini membahas 5 materi, yaitu (1) Dunia yang Berwarna, (2) Negeri Penuh Harmoni, (3) Damai Mulai dari Diri, (4) Sekolahku yang Bhineka, dan (5) Sekolahku yang Damai. Alur setiap materi disajikan dalam 5 bentuk aktivitas yang disebut dengan MARKA, yaitu Mulai dari diri, Aktivitas, Refleksi, Konsep, dan Aplikasi. Kelima aktivitas ini digambarkan seperti sedang berpetualang dimana titik awal petualangan ini adalah dimulai dari mulai dari diri dan diakhiri pada aplikasi. Materi pertama, kedua, dan ketiga dipaparkan oleh Ibu Ni Luh Sakinah Nuraini, S.Pd., M.Pd., sementara materi keempat dan kelima dipaparkan oleh Ibu Dr. Siti Mas'ula, M.Pd. Kegiatan diawali dengan melaksanakan pre-test dan diakhiri dengan melaksanakan post-test.

Pada sesi pertama yang dipaparkan oleh Ibu Ni Luh Sakinah Nuraini, S.Pd. M.Pd., materi pertama yang dibahas adalah Dunia yang Berwarna tentang Kebhinekaan Global. Materi ini membahas mengenai asal usul setiap manusia di dunia yang beragam. Melalui tes DNA (Deoxyribonucleic Acid), dapat diketahui bahwa asal usul setiap nenek moyang setiap orang tidaklah tunggal. Selain itu, kita juga belajar bahwa semakin kita beragam maka semakin membuat kita jauh lebih cerdas. Aktivitas yang dilakukan pada materi ini adalah permainan "Dunia yang Berwarna" yang mengajarkan kita untuk menjadi lebih berempati.

Materi yang kedua adalah Negeri Penuh Harmoni tentang Kebhinekaan Indonesia. Pada materi ini membahas mengenai keragaman Indonesia sebagai karunia dari Sang Pencipta, tantangan yang dihadapi, dan solusi bagaimana mengatasi tantangan-tangan tersebut. Permainan yang dilakukan pada materi kedua adalah "Dunia Suku". Pada permainan ini, terdapat empat suku yang harus mencapai misinya masing-masing. Namun, dalam mencapai misi tersebut, terdapat rintangan dan tantangan yang harus dihadapi, sehingga membuat permainan ini menjadi lebih menyenangkan. 

Kemudian pada materi terakhir, yaitu materi ketiga yang membahas mengenai Damai Mulai dari Diri tentang Berdamai dengan Diri. Materi ini seperti kegiatan refleksi yang mengingatkan diri sendiri bahwa setiap diri punya identitas yang unik dan tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Untuk menghargai diri sendiri dapat dilakukan dengan memperlakukan diri sendiri dengan baik dan mencintai diri sendiri atau self love. Mencintai diri sendiri sepenuhnya merupakan bentuk kebaikan dan rasa hormat kepada diri sendiri.  

Pemaparan materi sesi kedua disampaikan oleh Dr. Siti Mas'ula, M.Pd dengan materi "Sekolahku yang Bhineka" dan "Sekolahku yang Damai". Inti materi yang dapat diambil dari kedua materi tersebut adalah seorang guru profesional harus memahami karakteristik peserta didik, mendidik peserta didik untuk memiliki sikap toleransi yang tinggi baik di lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan global.

Kegiatan diklat WKG berjalan dengan lancar. Seluruh mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Pemateri dapat menyampaikan kelima materi tersebut dengan menyenangkan melalui kegiatan bermain game online, praktik role playing, dan permainan menggunakan kartu "Uno Merdeka". Secara keseluruhan, kegiatan diklat WKG sangat penting bagi mahasiswa untuk membantu mereka mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan yang sensitif dan berpengetahuan luas tentang isu-isu global. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menghargai perbedaan budaya, mempromosikan persatuan antar-budaya, dan siap berinteraksi dan bekerja dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline