[caption caption="Iis Turyanto diundang Presiden Jokowidi Istana Merdeka, awal tahun 2016. kredit foto: Agus Suparto"][/caption]Don't judge a book by its cover. Jangan salah kalau Anda pergi ke daerah Banyumas dan mampir di Restoran Bakmi Cahaya Timur, Purwokerto lalu bertemu seorang pelayan. Bisa jadi pelayan yang menservis Anda adalah Iis Turyanto, pria berkacamata yang tampak lagi salaman dengan Presiden Joko Widodo dalam foto di atas.
Mungkin di mata pengunjung restoran bakmi legendaris itu, dia hanya pelayan, tak lebih dari itu. Namun Iis bukan pelayan biasa. Di balik aktivitas menyervis pengunjung ataupun mengantar pesanan bakmi secara delivery, dia adalah sosok yang membidani dan mengelola Info Seputar Presiden (ISP), sebuah halaman di Facebook yang sehari-harinya memposting aktivitas-aktivitas Presiden Joko Widodo dan kabinetnya.
Cukup menakjubkan pencapaian ISP mengingat halaman ini dikelola seorang diri oleh Iis. Hingga Senin (18/4/2016), ISP disukai 64.000 orang lebih. Setiap postingan biasanya ramai like, komentar maupun share-nya. Sehari Iis bisa memposting belasan info terkini seputar kegiatan presiden.
"ISP saya buat Januari 2015, karena ingin ikut mensosialisasikan kegiatan Presiden sehari-hari. Sebab saya lihat waktu itu tidak banyak informasi tentang Presiden yang diposting di Facebook," ujar Iis melalui video yang diunggahnya di Youtube. Iis mengelola halaman ISP dengan gadget sederhana di sela-sela kesibukannya dan juga saat sudah usai bekerja. Iis sendirian mengelola ISP.
Info-info dikumpulkannya dari akun-akun resmi milik pemerintah, media online akun-akun para anggota Kabinet Kerja dan pastinya akun resmi Presiden di media sosial. Berbagai informasi yang aktual, menarik dan penting lalu diposting ke ISP. "Saya pantau kegiatan presiden detik demi detik, menit demi menit melalui berbagai situs dan saluran yang ada."
Iis tak hanya memposting info-info berbau seremonial atau sekadar "berita pembangunan". Dia sesekali memberi selingan dengan memposting kisah lucu seputar anak-anak Presiden. By the way, putra pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka pernah mengirim pulsa dengan nilai nominal yang lumayan besar kepada Iis karena dia tersentuh dengan aktivitas Iis mengelola ISP.
Salah satu kendala dalam kiprah sebagai admin ISP memang keterbatasan pulsa dan kuota internet. Sebab Iis hanya berstatus relawan, bukan pegawai resmi yang dipekerjakan pemerintah. Tidak ada dana yang secara rutin diterimanya untuk mendukung kelancaran mengelola halaman ISP. Bahkan kadang ISP terancam macet karena kuota yang menipis.
Namun Iis Turyanto tak pernah patah arang, dan syukurlah selalu ada jalan keluar bagi masalahnya. Iis juga terhitung cukup beruntung. Pada bulan-bulan pertama mengelola ISP, seseorang mengiriminya sebuah tab yang sangat membantu aktivitasnya. Keberuntungan lain menyapanya ketika ISP berusia setahun. Tiba-tiba dia dihubungi asisten Presiden Jokowi dan diajak bertemu Presiden di Istana Merdeka. Iis selama ini hanya bermimpi bertemu orang yang sangat dikagumi dan dihormatinya itu. Dan mimpi itu menjadi kenyataan pada Februari 2016.
"Untuk pertama kalinya saya naik kereta api ke Jakarta. rasanya masih tak percaya dan saya takut diculik," ujar Iis polos saat menceritakan perjalanannya ke Istana. Di Istana, Iis bersama 20-an penggiat medsos berkesempatan makan siang dan diskusi dengan Presiden Jokowi. Hampir bersamaan dengan itu dia menerima bantuan sebuah laptop untuk mendukung kelancarannya update informasi di ISP.
Ayah satu orang anak perempuan berusia 5 tahun ini tak berharap hal muluk-muluk terkait aktivitasnya mengelola ISP. Dia hanya berharap agar diberi kesehatan dan kelonggaran agar bisa mengelola ISP dengan lancar, untuk bisa terus mempublikasikan kegiatan-kegiatan seputar kerja Presiden Joko Widodo. Iis tulus ikhlas menjalankan aktivitasnya di ISP, setulus Presiden Jokowi yang mencurahkan seluruh jiwa dan raganya untuk bekerja memimpin pembangunan Indonesia.