Lihat ke Halaman Asli

NikenDe

Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Covid-19, Sekolahku Sunyi Digital Learningku Berlari

Diperbarui: 17 Maret 2020   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HALAMAN SEKOLAH SEPI-dokpri

PERSIAPAN SENAM BERSAMA-dokpri

GERBANG SEKOLAH YANG SENYAP-dokpri

Minggu, 15 Maret 2020

Berita keganasan convid 19 semakin membuat kami was-was. Ketika kabar bahwa satu suspect di Solo meninggal, rasa was-was berubah menjadi takut. Meskipun bibir mampu memberi saran untuk tidak panik, tetap tenang, dan lakukan perilaku hidup bersih dan sehat namun dalam hati ngeri juga. 

Medsos dengan berbagai model pemberitaannya semakin mengacaukan suasana. Status-status tentang perintah meliburkan sekolah menjadikan bayangan convid 19 semakin gelap. Bak awan hitam dengan kilat menyambar ke segala penjuru. Menakutkan dan meresahkan.

"Jawa Tengah sudah libur, jawa Timur kapan ya?" Status pendek itu berseliweran di wall banyak orang. Ig, Wa, fb, penuh dengan keresahan. Sebenarnya pemerintah sudah melakukan tahapan untuk menenangkan massa. 

Mengeluarkan himbauan dan edukasi agar semua tetap tenang, namun berita peningkatan kasus yang begitu cepat membuat semua seakan tak punya nyali untuk tetap tenang.

Gubernur Jawa Timur, Ibu Kofifah Indar Parawangsa segera mengumpulkan jajarannya dan keluarlah keputusan meliburkan sekolah selama 14 hari. Keputusan itu berlaku sejak tanggal 16 Sampai 29 Maret 2020. Sejarah mencatat kepanikan dan segala upaya memutus penyebaran virus ini. 

Malam itu pula, yayasan tempat kami bernaung segera mengeluarkan perintah untuk meliburkan sekolah, meskipun surat dari pemerintah kota belum ada. Perintah dari Majelis Pendidikan Keuskupan Malang dibuat dengan berbagai alasan logis dan tepat. 

Himbauan itu segera menyebar sebagai pengumuman. Kami menyampaikan keputusan itu dengan warning, bahwa ini sebenarnya bukan libur namun belajar di rumah. Kami mewanti-wanti siswa dan orang tuanya tidak melakukan perjalanan dan berlibur.

Libur 2 minggu memang terlihat wow, sesuatu yang langka. Di tengah kepadatan jadwal antara ujian dan menjelang libur puasa ramadhan dan idul fitri, tiba-tiba libur 14 hari. 

Semua yang sudah diprogramkan berubah. Jadwal ujian praktek, ujian tengah semester, jadwal ujian sekolah, semua off. Semua harus di susun ulang sambil menunggu perkembangan yang belum jelas.

Senin, 16 Maret 2020

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline