Lihat ke Halaman Asli

Redupnya Cahaya Bibir Ibukku

Diperbarui: 28 Agustus 2023   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selamat malam. Kali ini aku mau berbagi kisah yang sedikit haru tidak bermaksud mencoba berdalih. Hanya ingin menulis hehe ^^

Hai ibukku tersayang, semenjak kepergian ayah aku sungguh tidak mengenalmu lagi. Rona merah yang terpancar makin Hari memudar dengan sendirinya. Kecerahan dalam bibir mu yang mulai menghilang. Ibukku, maafkan anakmu ini andaikan saja aku terkahir dengan sejuta keberuntungan dalam hidup mungkin mungkin Dan mungkin aku bisa memenuhi anganmu saat ini. Aku hanya bisa menangis tersedu bila melihatmu. 

Aku belum memang tidak akan bisa menggantikan posisi alm ayah sekeras apapun aku berusaha. Pekerjaanku saat ini pasti tidak sesuai ekpektasimu Dan gajiku belum mampu membantu banyak. Namun i tetap cobalah untuk bersabar Dan kuat. Aku tidak mampu melihatmu bersedih, kebingungan. Ibu, maafkan aku yang terlalu kerasa kepadamu selama ini. Aku mencoba bersikap dewasa namun itu ternyata Salah. 

Perkataan Dan sikapku membuat Luka dihatimu. Ibukku, aku terkahir menjadi anak perempuan pertamamu yang tidak kuat tegar Dan mudahmenyerah oleh goncangan keadaan. Aku mencoba untuk bertahan dengan kondisi ini . Awalnya aku merasa mudah ternyata tidak. Aku tidak bisa melewati bila engkau meredup ibum




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline