Lihat ke Halaman Asli

niken nawang sari

Ibu Rumah Tangga. Kadang nulis juga di www.nickenblackcat.com

Menelusuri Jejak Sejarah di Bumi Mataram bersama Komunitas Kandang Kebo

Diperbarui: 28 Agustus 2019   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Menapak Jejak Sejarah. Dok : Maria Kandang Kebo

Saat sang surya mulai menampakkan diri di ufuk timur, saat itu pula aktifitas mulai menggeliat walaupun hari libur. CFD (Car Free Day), jalan santai, berangkat ke pasar, atau sekedar cari sarapan pagi bersama keluarga adalah kegiatan pada umumnya di Minggu pagi.

Tetapi pada hari Minggu, 25 Agustus 2019 merupakan hari yang sibuk bagiku dan teman-teman karena kami mengikuti sebuah acara bertema Menapak Jejak Sejarah bersama Komunitas Kandang Kebo yang didukung oleh BPCB DIY (Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta).

Halaman BPCB DIY yang biasanya sepi di hari Minggu, terlihat ramai dengan banyaknya peserta yang mengikuti acara menapak jejak sejarah. Dengan berseragam orange, peserta mulai berkumpul tepat pukul 08.00 untuk pembukaan acara dan tidak lupa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Setelah itu ada sambutan dari komunitas Kandang Kebo selaku penyelenggara dan sambutan dari pihak BPCB DIY.

Melihat Koleksi Peninggalan Mataram Kuno di BPCB DIY

Sejak menginjakkan kaki di halaman kantor BPCB DIY, sudah banyak terlihat peninggalan masa Hindu Budha berupa arca dan batu candi.

Batu candi di halaman BPCB DIY. Dokpri

Setelah mengikuti pembukaan, peserta dibagi ke dalam dua kelompok yang kemudian diajak berkeliling BPCB DIY untuk melihat koleksi arca dan bebatuan candi. Arca-arca yang masih tergeletak di bagian luar kantor yang paling menarik bagiku adalah arca Ganesha. Selama ini kebanyakan orang awam sepertiku pasti tidak memperhatikan bahwa arca Ganesha asli ternyata hanya memiliki satu gading saja.

Arca Ganesha di BPCB DIY. Dokpri

Di dalam kantor BPCB DIY ruang koleksi logam dan batuan candi termasuk arca dipisah. Jadi saat kita memasuki ruangan sebelah kiri, kita akan menemukan koleksi bebatuan candi dan arca yang sudah diberi keterangan singkat di dekatnya.

Sebaliknya di ruangan sebelah kanan terdapat koleksi berbahan logam seperti peralatan ibadah semasa hindu budha , perhiasan logam dan sebagainya dari seluruh wilayah DIY. Nah tujuan dibuatnya arca semasa hindu budha adalah untuk memanggil para dewa saat beribadah. Oleh karena itu ada aturan saat membuat arca agar arca terlihat proporsional.

Mengunjungi Candi Kedulan

Candi Kedulan masih dalam proses. Dokpri

Untuk menuju Candi Kedulan disediakan transportasi berupa bus, letak Candi Kedulan ini secara administratif masuk ke dalam Kabupaten Sleman. Candi Kedulan merupakan Candi Hindu, dengan batu andesit berwarna hitam yang ditemukan di tahun 1993. Informasi lengkap tentang candi Kedulan ada di pendopo sebelah timur kompleks candi.

Beruntung sekali atap candi Kedulan ini masih ada, jadi batuan candi masih bisa disusun membentuk bangunan candi yang cantik. Untuk saat ini tidak dikenakan tarif saat memasuki kawasan Candi Kedulan, tetapi untuk wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan turun ke candi. Tentang proses pemugaran Candi Kedulan sudah dituliskan oleh teman saya di artikel berikutini

Jejak Sejarah di Kotagede


Kawasan Kotagede memang bersejarah, bahkan di pasar kotagede pun ada monumen jumenengan Hamengku Buwono IX, bekas tugu listrik semasa pemerintahan kolonial dan sebuah monumen di barat pasar kotagede.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline