Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat kelahiran yang tinggi, sehingga berpengaruh pada bertambahnya populasi penduduk. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kasus orang hilang juga turut meningkat. Latar belakang kasus ini beraneka ragam, mulai dari kasus jemaah haji yang terpisah dari rombongan, lansia yang tersesat akibat lupa jalan pulang dikarenakan penurunan fungsi otak (pikun), serta yang sedang ramai di media massa yaitu pendaki yang hilang di gunung.
Permasalahan tersebut mendorong mahasiswa jurusan Sistem Komputer Undip yakni Destia Arti W, Muhammad Salma Nabila A, Niken Dwi S, Wenny Situmorang, dan Romadoni Kevin Julian untuk membuat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berupa Sepatu Ergonomis Anti Orang Hilang (SEAOH). Sepatu ini memanfaatkan teknologi yang murah dan dapat digunakan secara praktis.
SEAOH memanfaatkan GPS tracking dengan energi mandiri piezo elektrik yang ramah lingkungan. GPS tracking pada sepatu akan dapat melacak posisi pemakai sepatu. Sementara itu, energi piezo elektrik dapat menghasilkan energi muatan listrik dari tekanan. Energi tersebut akan dihubungkan ke GPS tracking agar GPS tetap terisi. Hal ini juga merupakan antisipasi jika terjadi keadaan darurat, misalnya kasus orang hilang dalam kurun waktu yang lama. Selain itu, SEAOH juga memiliki fitur untuk menyadap pembicaraan maupun mengirimkan sinyal darurat.
Niken Dwi Setiyaningrum
Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer
Fakultas Teknik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H