Apalah arti sebuah pena?
Yang menari tanpa jiwa.
Berkisah tanpa makna.
Apalah guna jiwa yang puitis?
Jika pada akhirnya hanya mati tanpa arti.
Jika pada akhirnya semua coretan hanya hidup dalam angan, untuk apa di curahkan?
Tak ada guna semua dipertahankan.
Seorang pujangga yang kelu dan bisu.
Ia hanya menjadi seonggok daging yang tak bisa beranjak dari diamnya.
Seorang pujangga yang kehilangan maknanya.
Hanya bisa menari dalam diam, tangannya lumpuh dan tak bisa bicara diatas kertas.