Lihat ke Halaman Asli

Syair Hujan

Diperbarui: 25 Oktober 2024   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di akhir Oktober, hujan turun perlahan,
Membawa kedamaian dalam tiap tetesan,
Seakan membawa pesan,
Rindu yang tak pernah tersampaikan.

Tetesnya jatuh seirama dengan detak hati,
Menyentuh tanah, namun kenapa tak menyentuh jiwa ini?
Adakah rindu terperangkap di antara awan?
Ataukah ia memilih diam dalam kenangan?

Apakah rindu ini hanya bayang semu,
Atau sungguh ia menari di antara rinai?
Saat dingin menyelinap ke dalam jiwaku,
Menelusuri kenangan yang tak ingin selesai.

Aku tetap menunggu di sini,
Di bawah langit kelabu yang tak bertepi,
Mengalunkan hujan berbicara tentangmu,
Sementara rindu ini tak pernah berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline