Lihat ke Halaman Asli

Niken Aprilla

Mahasiswa

Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Diperbarui: 15 Januari 2024   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Niken Aprilla

Penyunting: Nur Rahmadani 

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk melatih keterampilan berbahasa siswa guru dapat menggunakan model role playing. Model role playing ini digunakan untuk melatih bahasa lisan siswa agar dapat dibina menjadi bahasa yang baik dan mudah untuk dipahami. Peran seorang guru membagikan skenario yang telah disiapkan, kemudian membagikannya kepada setiap kelompok dan meminta siswa yang ditugaskan untuk memerankan  skenario yang telah disiapkan.

 Melalui role playing, bahasa lisan siswa dimodelkan agar dapat berkembang menjadi bahasa yang lebih baik sehingga lebih mudah dipahami orang lain dan merupakan cara yang tepat bagi siswa untuk belajar dan berlatih berbicara, aspek-aspeknya adalah emosi yang diungkapkan Gerakan – Gerakan dan ekspresi wajah secara bertahap meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Role playing digunakan untuk kreativitas siswa, memungkinkan mereka untuk mengembangkan dialog dan situasi baru, meningkatkan daya imajinasi, dan melibatkan aspek seni dalam proses pembelajaran bahasa. Penerapan metode pembelajaran role play pada mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga siswa dapat belajar secara bermakna sehingga meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. 

Penggunaan metode role playing diyakini dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Hal ini dikarenakan melalui pembelajaran bermakna, pemahaman siswa terhadap materi menjadi lebih optimal dan hasil belajarnya meningkat. Cara ini dinilai sesuai dengan tujuan kurikulum yang diharapkan dapat meningkatkan karakter siswa melalui proses pembelajaran yang bermakna.

Role-playing artinya mendramatisir tingkah laku dalam hubungan sosial dan melibatkan siswa dalam peran dramatisasi tersebut. Siswa diminta untuk bertindak seolah-olah sedang memerankan tokoh yang sama persis dengan yang digambarkan.kita dapat memahami kondisi di mana kita bertindak. Mereka muncul dalam kehidupan sosial dan keseharian siswa. Siswa terlihat seperti sedang tampil dalam sebuah drama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline