Lihat ke Halaman Asli

Surat dari Bayi Hasil Aborsi

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teruntuk Bundaku tersayang, bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja. Ananda juga di sini baik-baik saja bunda. Bunda, ingin sekali ananda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk ananda diami walaupun hanya sesaat.

Sebenarnya ananda ingin lebih lama di rahim bunda. Tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran ananda. Dulu ketika bunda meluruhkan ananda, rasanya sakit bunda. Badan ananda perih tercabik-cabik. Hati ananda nyeri merasa seperti aib yang tidak diinginkan.Tapi ananda tidak kecewa bunda.

Bunda, ananda mau bertanya mengapa bunda meluruhkan ananda saat ananda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan ananda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama ananda? Bunda tidak ingin mencium ananda? Kenapa bunda malu sama ananda?

Bukankah setiap anak pasti punya ayah dan ibu? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda mengusir ananda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan ananda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda?

Ananda sayang bunda. Ananda kangen dan ingin bertemu bunda. Ananda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda. Ananda mohon sama bunda, jangan sampai adik-adik ananda mengalami nasib yang sama dengan ananda. Biarlah ananda saja yang merasakan kesia-siaan ini. Ananda mohon, berilah adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.

Ananda sayang sama bunda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline