Pada era pandemic ini tercatat sekitar 60% usaha mengalami penutupan permanen, hal ini dikarnakan pelaku usaha mendapatkan tekanan berat dalam mengembangkan usaha, bahkan tercatat sekitar 30 juta UMKM harus menutup usaha akibat wabah covid-19. Ditengah wabah pandemic ini para pelaku usaha kembali berjuang untuk menghidupkan lagi usahanya, seperti salah satu kelompok UMKM Mandhegani Tani yang tepatnya berlokasi di dusun Gondang Pusung, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
kelompok UMKM Mandhegani Tani merupakan sebuah kelompok petani yang memanfaatkan hasil tani maupun hasil kebunnya yang dikelolah menjadi sebuah produk usaha. Dengan memaksimalkan fokus ke perkebunan kopi kelompok UMKM tani ini bahkan berhasil meluncurkan produk kopi dengan Brand kopi Gondang yang menjadi salah satu produk khas merapi.
Bangkit ditengah pandemic bukan menjadi sebuah langkah yang mudah bagi UMKM Mandhegani Tani, ketatnya persaingan oleh kompetitior juga menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM ini untuk meningkatkan value produk dalam upaya meningkatkan daya saing.
Bangkitnya UMKM Mandhegani Tani ditengah pandemi bukan tanpa alasan, dengan pembatasan aktivitas masyarakat bersekala besar di indonesia beberapa anggota klompok UMKM ini mengalami penurunan pendapatan. Dengan melihat peluang usaha melalui perkebunan kopi maka kelompok UMKM Mandhegani Tani berusaha menciptakan sebuah produk kopi yang mampu bersaing dipasaran yang mana pada masa kini peminat kopi di indonesia semakin meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H