Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Limbah Organik Dalam Pembuatan Ecoenzym Sebagai Desinfektan dan Pupuk

Diperbarui: 22 September 2024   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waste4Change 

Masalah sampah dapat merusak keseimbangan ekosistem lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk dan pesatnya pertumbuhan industri memperburuk situasi ini, menghasilkan lebih banyak sampah plastik, kertas, dan produk kemasan yang mengandung B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Jumlah dan jenis sampah sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan jenis material yang kita konsumsi. Semakin tinggi perekonomian rumah tangga, semakin bervariasi jumlah sampah yang dihasilkan. Selain itu, pembuangan sampah di sungai memberikan dampak negatif pada lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia.

Sampah adalah limbah padat yang terdiri dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna dan perlu dikelola agar tidak merusak lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Umumnya, masyarakat memandang sampah padat yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga atau industri sebagai benda yang tidak diinginkan atau tidak memiliki nilai ekonomis.

Limbah organik merupakan tantangan besar bagi lingkungan global, termasuk di Indonesia. Namun, limbah ini dapat dimanfaatkan secara efisien melalui teknologi bioteknologi seperti ecoenzyme. Ecoenzyme, yang terdiri dari kombinasi enzim, mikroba, dan bahan organik, digunakan untuk menguraikan limbah dan meningkatkan kualitas lingkungan. Artikel ini akan membahas proses pembuatan ecoenzyme dari limbah organik dan penggunaannya sebagai pupuk dan desinfektan, serta manfaatnya bagi sektor pertanian dan kesehatan lingkungan.

Pembuatan ecoenzyme melibatkan fermentasi bahan organik seperti buah-buahan, sayuran, dan sisa makanan. Proses ini tidak hanya mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat, tetapi juga meningkatkan kualitas tanah dan kesuburan dengan menambahkan nutrisi. Penggunaan eco enzyme sebagai pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen.

Selain berfungsi sebagai pupuk, ecoenzyme juga memiliki sifat desinfektan yang berguna untuk menjaga kebersihan lingkungan. Ecoenzyme dapat digunakan untuk membersihkan dan mendesinfeksi permukaan, serta mengurangi mikroorganisme patogen, sehingga bermanfaat bagi kesehatan masyarakat. Dengan memanfaatkan ecoenzyme, kita dapat menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah limbah, sekaligus memberikan manfaat bagi pertanian dan kesehatan lingkungan.

Dilihat dari potensi besar ecoenzyme, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang cara membuat dan memanfaatkannya. Ini sejalan dengan upaya pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam mempromosikan pengelolaan limbah yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan demikian, pemanfaatan limbah organik melalui pembuatan ecoenzyme menjadi langkah penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan pertanian yang sehat.

HMJ Kesling Poltekkes Kemenkes Denpasar

HMJ Kesling Poltekkes Kemenkes Denpasar

Proses Pembuatan Ecoenzym

Pembuatan ecoenzym adalah proses yang relatif sederhana dan dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan bahan-bahan organik yang mudah didapat. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pembuatan ecoenzym:

Bahan yang Diperlukan

  1. Limbah organik (seperti sisa buah, sayur, dan sisa makanan)
  2. Gula (sebaiknya gula merah atau gula pasir)
  3. Air bersih
  4. Wadah (sebaiknya wadah kaca atau plastik yang tertutup rapat)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline