Lihat ke Halaman Asli

Ni Kadek Mira Pratiwi

Mahasiswa/Undiksha

Karma Phala dalam Kehidupan: Konsep Hindu yang Memengaruhi Nasib Kita

Diperbarui: 23 Oktober 2023   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai” sebuah ungkapan yang sudah pasti tidak asing kita dengar, sebuah ungkapan yang menggambarkan konsep bahwa apapun tindakan kita pasti memiliki konsekuensinya tersendiri. Jika kita melakukan tindakan yang baik maka hasil yang baiklah yang akan kita peroleh. Begitu pula sebaliknya, jika kita melakukan tindakan yang buruk atau negative maka sudah pasti hal buruklah yang akan menimpa diri kita. Ungkapan ini sering digunakan untuk menekankan pentingnya bertindak secara bijak dan bertanggung jawab, karena tindakan kita saat ini akan memengaruhi hasil yang akan kita alami di masa depan. Hal ini juga mencerminkan ide karma dalam beberapa tradisi spiritual, di mana perbuatan kita saat ini akan berdampak pada pengalaman hidup kita di waktu yang akan datang.

Agama Hindu mengajarkan lima keyakinan atau kepercayaan yang dikenal dengan istilah “Panca Sradha.” Adapun bagian Panca Sradha yaitu :

1. Percaya terhadap adanya Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi 2. Percaya terhadap adanya Atman

3. Percaya terhadap adanya Karma phala

4. Percaya terhadap adanya Punarbhawa atau Samsara

5. Percaya terhadap adanya Moksa

Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia pasti menghasilkan konsekuensi dan akibat dan konsekuensi dapat bersifat baik atau buruk. Konsekuensi yang baik membawa kebahagiaan, sementara konsekuensi yang buruk menyebabkan kesulitan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran untuk selalu berperilaku baik, karena semua orang menginginkan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup. Sebagai hasil dari tindakan tersebut disebut sebagai pahala. Hasil dari tindakan tersebut tidak selalu dapat dirasakan atau dinikmati secara langsung. Setiap tindakan meninggalkan jejak. Ada jejak yang konkret dan jejak yang bersifat tidak langsung (dalam pikiran dan abstrak), dan jejak tersebut disebut sebagai karma wasana. Sebagai umat beragama Hindu, manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi idep (pikiran), harus mampu mengingat hakekat diri untuk selalu berbuat kebaikan dalam hidup dalam menjalankan dharma, baik dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun.

Konsep Karmaphala yang menekankan akibat dari perbuatan kita juga memiliki hubungan dengan kehidupan kita selanjutnya (dalam ajaran agama Hindu disebut Punarbhawa). Jiwa ini keluar dari tubuh yang mati dan kemudian dilahirkan kembali dalam wujud yang berbeda. Kita meyakini bahwa kita hidup berulang- ulang dengan tujuan mencapai kebebasan yang disebut Moksa. Reinkarnasi ini juga terjadi karena karma dari kehidupan kita sebelumnya yang disebut karma wasana. Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Karma Phala dalam konteks agama Hindu dan bagaimana konsep ini

memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan umat Hindu serta masyarakat yang tertarik dengan filsafat dan ajaran Hindu.

Konsep Karmaphala dalam ajaran Agama Hindu adalah dasar keyakinan umat Hindu yang ke tiga. Dalam Kitab Slokantara dijelaskan Karma Phala Ngaran Ika Phalaning Gawe Hala Hayu. Kutipan Kitab Slokantara tersebut, mengandung arti bahwa Karma Phala adalah hasil dari pada baik buruknya suatu perbuatan (Adnyana, 2019:57). Ajaran Karma Phala merupakan ajaran yang memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada umatnya akan adanya gerak atau aktivitas kehidupan yang akan menerima pahala atau buahnya (Rupa, dkk., 1991:183). Konsep Karmaphala mengajarkan ada tiga jenis karma yaitu : 

Yang pertama Sancita Karmaphala ( Karmaphala yang mana Perbuatannya dilakukan di masa lampau, namun hasil atau pahalanya belum dapat dinikmati sepenuhnya dalam kehidupan sekarang), yang kedua Prarabdha Karmaphala (Karmaphala yang mana perbuatan atau karma yang dilakukan pada waktu itu hasil atau pahala dinikmati pada waktu ini juga), dan yang ketiga Kryamana Karmaphala ( karmaphala yang mana perbuatan atau karma yang dilakukan pada waktu sekarang ini, hasil atau pahalanya baru dapat dinikmati pada masa kehidupan yang akan datang). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline