Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Tong Pembakaran Sampah Minim Asap, Solusi Cerdas untuk Dusun Kembang

Diperbarui: 19 Januari 2025   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokumentasi Bersama Ibu ibu Bank Sampah 

Surabaya, 13 Januari 2025 -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) berhasil menciptakan inovasi terbaru dalam pengelolaan sampah. Pada Senin pagi, 13 Januari 2025, mereka memperkenalkan tong pembakaran sampah minim asap kepada warga Dusun Kembang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan memberikan solusi praktis bagi masyarakat dalam mengelola sampah secara ramah lingkungan.

Kolaborasi antara mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan warga Dusun Kembang berhasil menciptakan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah. Enam anggota Bank Sampah Dusun Kembang mengikuti pelatihan langsung penggunaan tong bakar sampah minim asap yang dipandu oleh Rizki Dwi Bakhtiar Surin, bersama tim pengabdian yang terdiri dari Ni Kadek Ayu Wardani, Al Fawwaz S., Raka Aziz F., Rian Dwi C., dan Arga Wrasongko, mempresentasikan cara kerja alat inovasi tersebut yang dapat mengurangi dampak asap dari pembakaran sampah bersama tim pengabdian yang terdiri dari Ni Kadek Ayu Wardani, Al Fawwaz S., Raka Aziz F., Rian Dwi C., dan Arga Wrasongko, secara langsung mendemonstrasikan cara kerja alat inovasi yang dapat mengurangi dampak negatif pembakaran sampah.

Acara dibuka dengan demonstrasi langsung cara kerja tong bakar sampah inovatif. Para peserta, terutama ibu-ibu anggota Bank Sampah, tampak antusias menyaksikan bagaimana alat ini mampu membakar sampah dengan menghasilkan asap yang jauh lebih sedikit dibandingkan metode tradisional. Mereka merasa terbantu dengan adanya solusi praktis ini yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga efisien.

"Inovasi ini benar-benar menjawab permasalahan kami," ungkap Ibu Khoiriah, Ketua Kelompok Bank Sampah Dusun Kembang. "Dengan tong bakar sampah yang baru, kami tidak perlu lagi khawatir dengan asap tebal yang mengganggu pernapasan. Proses pembakaran juga menjadi lebih efisien."

Dukungan penuh diberikan oleh Kepala Desa Muktar Effendi terhadap inovasi tong bakar sampah ini. "Kerja sama antara masyarakat dan akademisi telah membuktikan bahwa kita bisa menemukan solusi atas permasalahan lingkungan. Saya berharap inovasi ini dapat menginspirasi desa-desa lain," ujarnya.

Sebagai penutup, Ibu Khoiriah menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini. "Kami berkomitmen untuk menjaga dan merawat tong bakar sampah ini agar tetap berfungsi dengan baik. Harapan kami, inovasi ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengadopsi teknologi serupa," ungkapnya.

Inovasi ini diharapkan dapat memicu gerakan pengelolaan sampah yang lebih baik di tingkat desa. Dengan teknologi yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline