Lihat ke Halaman Asli

Ni.Hu

reflect on each incident before writing

Love Scamming Penipuan Judi Online

Diperbarui: 24 Januari 2024   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WILLIE PRATAMA, Coffe Meets Bagel

Bio CMB, WILLIE PRATAMA

Hallo pembaca Kompasiana.. 

saya menuliskan pengalaman pribadi saya sebagai Korban Love Scamming yang dimana kasus ini sudah marak terjadi, Dan saya baru mengetahuinya setelah dapat info dari beberapa teman dalam kasus ini. Sayangnya, para korban dari kasus terkait love scamming ini tidak banyak yang melaporkan ke pihak berwajib. Hal ini dikarenakan mungkin sangat sulitnya barang bukti Dan banyak korban yang malu terutama perempuan pastinya, dan mungkin juga korban merasa takut dianggap sebagai pelaku juga oleh pihak berwajib. 

Dalam kasus yang saya alami, memang saya berkenalan melalui dating apps. Kami berkenalan sekitar Desember 2023 sebelum tahun baru, dan move chat ke Whatsapp sekitar awal Januari 2024. Pelaku punya paras rupawan dan memberi treatment yang membuat korban sangat nyaman apabila sedang chatting ataupun sedang berkomunikasi melalui telepon. 

Pelaku mengaku bernama "Willie Pratama", asli orang Medan, tinggal di daerah Pondok Indah, bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai Manager IT di kawasan Jakarta Selatan. 

Selama perkenalan kami melalui chattingan, terasa nyata. Kadang kala saya mempertanyakan apakah dia nyata ? Saat saya mempertanyakan demikian, dia selalu meyakinkan saya bahwa dirinya nyata, setiap kali dia mengirimkan foto-foto kegiatan yang dia lakukan. seolah-olah itu yang terjadi di dalam aktifivasnya. 

saya terbuai oleh perhatian-perhatian yang dia berikan, sapa-sapaan pagi, siang dan malam, menanyakan kabar dan kegiatan sehari-hariku, berapa kali kami bercakap melalui telepon, mendengar semua ceritaku selama berapa jam. Hal tersebut pelaku lakukan untuk membuat korban terasa nyaman. 

Contac Whatsapp

setelah 3 minggu kami berkenalan, tepat tanggal 15 Januari 2024. Pelaku menceritakan bahwa ia sedang meeting proyek dengan Seorang CEO langsung, setelah meeting selesai, ia berpamitan untuk ke luar negeri, dinas ke negara Hongkong, Macau selama seminggu. Pelaku juga mengatakan bahwa tugasnya sebagai IT memperbaiki sistem sebuah perusahaan besar di Hongkong, Macau, yakni Grand Lisboa. Hal ini saya diyakinkan dengan foto serta video keberangkatannya sesaat pengurusan imigrasi dan take off pesawat. membuat korban tidak curiga sama sekali dengan pelaku.

Sebenarnya korban sudah cek jadwal penerbangan ke negara Hongkong jam berapa dan sesampainya jam berapa. estimasi 5jam perjalanan. Dengan polosnya, korban menanyakan apakah jam keberangkatannya benar sekian dan kode pesawatnya sekian ? dan pelaku menanggapin dengan "iya", mengikuti alur percakapan korban. dan korban masih tidak menaruh curiga terhadapnya saat pesawatnya landing lebih cepat 1jam dari keberangkatan jam setengah 3 sore  jadwal seharusnya sesampainya sekitar jam 9 malam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline