Lihat ke Halaman Asli

Nihra Syafa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Perkembangan Sosio-emosional Anak SD: Pentingnya Lingkungan yang Baik

Diperbarui: 28 November 2023   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan menurut Jannah, Yacob and Julianto (2017) merupakan proses bertambanhya kemampuan individu menuju arah yang lebih baik maupun sebaiknya. Termasuk perkembangan anak, perkembangan anak menurut Mayar (2013) merupakan proses bertambahnya kemampuan yang meliputi postur tubuh dan fungsi tubuh menuju arah yang yang lebih sempurna.

Perkembangan juga berhubungan dengan terjadinya perubahan sel, jaringan, organ dan sistim organ tubuh dalam proses pemenuhan fungsi sistem tersebut. Kemampuan-kemampuan tersebut tidak lah dapat berjalan dengan begitu saja namun perlunya upaya yang dapat dilaksanakan dan didukung oleh keluarga dan lingkungan anak semenjak anak berusia dini.

Perkembangan sosial emosional anak merupakan suatu keadaan yang ada pada diri anak yang meliputi perubahan secara fisik maupun kondisi mental yang nantinya menimbulkan rasa seperti sedih, marah, bahagia, tidak bertanggung jawab, susah mengambil keputusan dan sebagainya. Didalam perkembangan dunia pendidikan sosial-emosional memasuki kedudukan yang sangat penting selain perkembangan kognitif anak. Oleh sebab itu perkembagan sosial-emosional anak sangat berpengaruh baik itu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Perkembangan sosial-emosional anak usia dasar sangat berpengaruh kepada perilaku, penyesuaian, pengendalian, serta dengan aturan-aturan. Ketika anak mampu mengkondisikan diri dengan lingkungannya maka fungsi sosial-emosionalnya juga akan semakin baik. Didalam tahapan perkembangan sosial-emosional tidak semua anak mampu melewati perkembangan dengan baik, disisi lain anak mengalami suatu permasalahan untuk mengembangkan sosial-emosional dikarenakan karena benyak faktor.

Perkembangan sosio-emosional pada anak usia sekolah dasar atau SD sudah mulai bisa berkompetensi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu mandiri dan berbagi. Sementara dari segi emosionalnya anak sekolah dasar sudah dapat mengekspresikan maupun mengontrol emosinya melalui meniru maupun pembiasaan. Oleh sebab itu didalam lingkungan keluarga itu anak diberi pengajaran dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik.

Anak sekolah dasar yaitu anak usia 6-12 tahun memiliki fisik yang lebih kuat, memiliki karakteristik individu dan aktif serta tidak bergantung pada orang tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi berbagai perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi pembentukan sifat dan kepribadian anak.

Perkembangan sosial emosional anak pada masa ini adalah anak sudah mulai peka dan dapat memahami perasaan orang lain saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Namun perlu diperhatikan, anak tidak hanya dituntut untuk dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Namun ada hal lain yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu bagaimana anak mampu mengendalikan dirinya dengan baik. Ketidakmampuan anak dalam mengendalikan diri dapat menimbulkan berbagai masalah sosial emosional dengan orang lain.

Perkembangan sosial-emosional anak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan sosial dan lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling sering berinteraksi dengan anak. Oleh  sebab itu keluarga harus memberikan lingkungan yang baik agar perkembangan sosio-emosional anak dan dapat berkembang dengan baik. Dalam lingkungan keluarga peran orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial-emosi anak usia dasar yaitu dengan cara memberi bimbingan serta pengarahan terhadap perkembangan sosial-emosional anak usia dasar guna tercapainya tujuan akhir yaitu perkembangan sosial-emosional yang diharapkan.

Lingkungan sosial dan lingkungan keluarga yang buruk dapat menyebabkan efek yang cenderung negatif kepada anak. Emosi anak itu timbul dikarenakan ketidaksiapan anak dalam menyikapi kondisi lingkungan sekitar. Adapun perkembangan emosi anak dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar.

Faktor kematangan berpengaruh terhadap respon individu dalam menyikapi berbagai keadaan yang dihadapi, baik dari dalam diri maupun konflik-konflik dalam proses perkembangan yang terjadi. Sedangkan faktor belajar diperoleh dari lingkungan yang ada disekitar anak, salah satunya adalah lingkungan keluarga dimana anak itu tinggal .

Referensi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline