Uji coba sirkuit Mandalika telah sukses dilakukan oleh tim MotoGP dan para pembalap internasional, kita yakin nama Indonesia akan semakin berkibar dengan suksesnya ajang bergengsi ini nanti. Dari MotoGP, kita yakin perekonomian lokal akan meningkat hingga bisa menggenjot devisa negara.
Kabarnya keuntungan yang didapat dari gelaran ini mencapai 500 miliar per tahun. Dengan modal awal 1.2 triliun, rasanya kita untung besar jika sukses menggelar MotoGP selama 10 tahun.
Kalau dulu Indonesia cuma dikenal dengan pariwisata Bali, kini nama Mandalika sebentar lagi akan ikut mendunia. Apalagi kita dapat endorse gratis dari pembalap terkenal seperti Marquez, bisa dipastikan dalam waktu singkat para wisatawan mancanegara akan memburu Lombok dan Mandalika. Ditambah lagi daerah lain yang ikut kecripatan lonjakan turis seperti Bali.
Oleh karena itulah kualitas MotoGP harus diutamakan oleh pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah. Salah satunya mempersiapkan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate membeberkan kesiapan infrastruktur TIK menjelang ajang Moto GP 2022, yang akan diselenggarakan pada Maret 2022 mendatang di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dirinya memaparkan dalam virtual conference, Selasa 15 Februari bahwa telah dilakukan uji coba dukungan infrastruktur TIK dengan penggunaan spektrum radio pada tes pra musim tanggal 11 hingga 13 Februari kemarin.
Menkominfo, Johnny Plate juga menerangkan terkait dengan kesiapan infrastruktur TIK, jaringan tulang punggung (backbone) sirkuit Mandalika telah terhubung dengan jaringan fiber optik berkapasitas 560 Gbs melalui empat koridor.
Satu koridor sebagai jalur utama diback up oleh tiga koridor lain sebagai jalur alternatif. Jalur yang dimaksud adalah jalur utama sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Jember-Denpasar Cable System (JDCS) dan sistem komunikasi serat optik atau (SKSO) matatam- rungkut dengan kapasitas 200 Gbps.
Selain itu, ada jalur alternatif SKKL mataram-Kupang cable system plus SKKL Makassar-Kendari-Maumere dengan kapasitas 30 Gbps. Lalu, SKKL plus SKSO Mataram-Bima dengan kapasitas 130 Gbps dan SKKL Bali-Lombok plus JDCS Mataram-Mandalika-Bali kapasitas 200 Gbps. Kemudian ada jaringan midlle mile (backhaul) yang terhubung dengan jaringan backbone dengan total jaringan fiber optik sepanjang 109,1 km yang tersebar di 9 desa di kecamatan pujut.
Lalu, jaringan akses (last mile). Johnny menjelaskan, jaringan last mile, terdiri dari fix broadband dan mobile broaband.
Selanjutnya, penyediaan jaringan fix broadband dilaksanakan dalam bentuk jaringan fiber optik dan wifi. Sedangkan penguatan jaringan mobile broadband dilakukan melalui optimalisasi jaringan 4G serta penyediaan 5G experience dan 5G show case. Untuk jaringan fix broadband berbasis fiber optik didukung dengan sebaran optical distribution point (ODP) sebanyak 134 titik.
Johnny berharap dengan total topologi jaringan fiber optik dan sebaran ODP tersebut, diharapakan dapat menyediakan kapasitas layanan fix broadband berupa akses internet melalui wifi di kisaran 20-100 mbps. Sedangkan, mobile broadband. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh tim Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di sekitar area bandara, sirkuit, hotel, restoran dan tempat wisata.