Lihat ke Halaman Asli

Nihayatu Saadah

A life-long learner

Sistem Manajemen Universitas yang Baik Mampu Menarik Mahasiswa Asing

Diperbarui: 22 Januari 2024   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Pinterest (ilustrasi Universitas Kelas Dunia)

Mengapa Universitas Membutuhkan Mahasiswa Asing?

Keberadaan banyak mahasiswa asing dalam suatu universitas menjadi salah satu bukti bahwa universitas tersebut unggul di mata Internasional. Universitas yang unggul dapat menghasilkan lulusan yang berdaya saing Internasional yang mampu berkompetisi di tengah laju globalisasi. Universitas yang memiliki reputasi Internasional yang sangat baik dalam berbagai aspek disebut World Class University (WCU).

Bukan hanya kualitas perguruan tinggi yang akan diakui dunia, kehadiran mahasiswa asing dalam suatu universitas akan membawa banyak manfaat bagi semua pihak. Maka tidak heran, universitas di seluruh Indonesia berlomba-lomba mendatangkan mahasiswa asing. Manfaat kehadiran mahasiswa asing adalah:

  • Mahasiswa lokal dapat merasakan pergaulan Internasional tanpa harus ke luar negeri;
  • Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa lokal;
  • Dapat meningkatkan kualitas pengajaran Dosen;
  • Menumbuhkan ekonomi perguruan tinggi sampai kepada perbaikan fasilitas Pendidikan;
  • Menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar;
  • Meningkatkan rangking Internasional perguruan tinggi;
  • Dapat meningkatkan citra baik daerah lokal sebagai Kawasan Internasional, sampai kepada perbaikan kesejahteraan ekonomi Masyarakat.

Setelah kehadiran mahasiswa asing ke Universitas, apakah tugas Univeritas sudah selesai? Tentu saja tidak. Mahasiswa asing adalah tamu. Dimanapun, “tamu” adalah orang lain yang datang ke rumah kita tanpa pemahaman yang cukup tentang daerah baru di sekitarnya. Tamu perlu didampingi, diarahkan, bila perlu dilindungi sampai mereka mampu hidup secara mandiri dan sampai pulang kembali. Pendampingan dan pengarahan hendaknya diberikan secara maksimal sesuai kebutuhan tanpa mengesampingkan kewajiban yang harus dilakukannya.

Kita namakan pendampingan dan pengarahan oleh universitas kepada mahasiswa asing adalah “Sistem Manajemen Kampus”. Sistem Manajemen Kampus yang baik sangat dibutuhkan mahasiswa asing dalam mencapai tujuan pendidikannya sampai selesai, sehingga bersama-sama saling memberikan keuntungan.


Sistem Manajemen Kampus yang Baik

Sebagai mahasiswa asing di salah satu Universitas di Korea Selatan, aku merasakan bagaimana pengelolaan atau manajemen yang diberikan kampus sangat berpengaruh terhadap kesuksesan belajar. Maka tulisan ini untuk menceritakan pengalaman yang kudapatkan dengan harapan ada informasi yang bisa diambil oleh universitas di Indonesia dalam pengelolaan mahasiswa asing yang di datangkan. Berikut ini adalah sistem manajemen atau pengelolaan kampus yang dibutuhkan oleh mahasiswa asing:

  1. Universitas perlu menyajikan website berbahasa Inggris. Tak perlu ditanya, karena Bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional. Mahasiswa yang siap belajar ke luar negeri akan mempersiapkan Bahasa Inggrisnya sebagai modal kelancaran komunikasi langsung dan tidak langsung selama proses belajar. Bagaimana mahasiswa asing mampu memahami informasi tentang program studi, persyaratan pendaftaran, fasilitas kampus, kegiatan kampus, biaya kuliah, beasiswa, melihat hasil belajar, dan informasi umum lainnya, bila tidak disajikan dalam Bahasa Inggris. Dikecualikan apabila mahasiswa asing telah dipastikan menguasai Bahasa lokal dengan baik dan benar dengan dibuktikan skor minimal tertentu. Biasanya tanpa “bukti skor Bahasa lokal dengan minimal tertentu” ini, masih tidak ada jaminan mahasiswa asing mampu melaksanakan perkuliahan dengan baik.
  2. Beasiswa kampus atau beasiswa pemerintah. Belajar ke luar negeri tidak umum bisa dirasakan oleh siapa saja. Faktor finansial pasti mempengaruhinya. Bila bukan dari latar belakang keluarga konglomerat, jarang ada yang memutuskan untuk belajar ke luar negeri dengan biaya sendiri. Oleh karenanya, mahasiswa asing membutuhkan beasiswa, baik beasiswa kampus maupun beasiswa pemerintah.
  3. Jurusan Internasional. Kuliah di luar negeri menggunakan Bahasa Inggris tidak akan menjadi masalah berarti bagi mahasiswa asing. Namun sebaliknya, kuliah dengan Bahasa lokal tidak jarang menjadi faktor ketidak-maksimalan belajar. Jadi universitas perlu mengadakan program/jurusan Internasional lengkap dengan dosen pengajar yang berkualitas dan profesional.  
  4. Mahasiswa butuh asrama kampus. Aku sendiri memandang keberadaan asrama kampus sangat aku butuhkan sebagai tempat tinggal pertama setibanya aku di luar negeri. Sebab, aku memandang asrama adalah bagian dari universitas, sehingga mereka bisa menjamin keamanan dan kenyamanan kita selama masa adaptasi dengan lingkungan. Asrama juga umumnya berlokasi di dekat kampus sehingga mempercepat perjalanan ke kampus.
  5. Libatkan mahasiswa asing dalam kegiatan kampus. Mahasiswa asing sangat antusias apabila diberikan ruang untuk berekspresi dan berkreasi. Ada kebahagiaan dan kebanggaan yang mereka rasakan, yang akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Pertemuan dengan mahasiswa lokal adalah hal yang tidak kalah menarik bagi mereka untuk memperluas relasi dan praktik komunikasi. Kegiatan kampus dapat berupa festival: menjual  makanan khas negara masing-masing, himpunan mahasiswa, pertemuan dengan mahasiswa asing lainnya, unit kegiatan mahasiswa, workshop, seminar, dan lain-lain.
  6. Sediakan ruang konsultasi. Mungkin dalam satu semester satu kali mahasiswa asing perlu ditemui secara langsung oleh perwakilan kampus untuk menyampaikan pendapat, masukan, keluh kesah, atau masalah yang mereka miliki dalam urusan belajar. Dengan begitu mahasiswa maupun universitas dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagai usaha berbaikan kualitas akademik.
  7. Universitas perlu menunjuk staf khusus yang memberikan pendampingan dan membantu kebutuhan mahasiswa asing dalam urusan akademik maupun non-akademik. Siapakah staf khusus tersebut? Di kampusku, staf khusus yang ditunjuk adalah dua orang dari Kantor Internasional (baca: Internasional Office (IO)). Kehadiran mereka untuk memperbaharui informasi terkait pengurusan dan perpanjangan visa, tentang adanya kegiatan internasional, tentang informasi beasiswa universitas, tentang peluang kerja di Korea Selatan, tentang asrama dan lain-lain. Kemudian ada satu orang staf khusus dari program studi/jurusan yang membantu urusan akademik. Staf ini mendampingi terkait urusan bagaimana caranya mengambil mata kuliah, bagaimana cara melihat hasil studi, bagaimana cara menggunakan LMS, dan informasi akademik lainnya yang lebih remeh seperti (wifi kampus, cara menghubungi professor). Intinya kami mahasiswa asing membutuhkan staf kampus yang bisa selalu ada disaat diperlukan. Komunikasi dengan kami dilakukan melalui social media seperti Kakaotalk dan Telegram. Mereka selalu memberikan respon cepat kepada kami, meskipun di hari libur.
  8. Informasi pekerjaan di sekitar. Aku tidak begitu tahu apakah kampus di Indonesia juga memberikan pelayanan dan informasi terkait peluang kerja, konsultasi karir pasca lulus, bahkan sampai job fair ke mahasiswa asing. Sebenarnya aku juga kaget bisa diadakan program seperti ini di Kampusku. Hal ini berarti kita orang asing juga diberikan kesempatan untuk memiliki karir yang baik di Korea Selatan.

Tidak semua kebutuhan pribadi kami dibantu oleh universitas. Misalnya seperti mencari kos-kosan di luar asrama bukan lagi tugas universitas. Kami dengan bekal Bahasa korea dengan minimal skor tertentu sudah pasti dapat melakukan komunikasi dengan Masyarakat sekitar, sehingga proses pencarian kos (baca: studio room korea Selatan) bisa dilakukan sendiri. Begitu pula Ketika sakit. Saat masih di asrama, dan membutuhkan rujukan rumah sakit, ada staf asrama yang ikut membantu. Tapi Ketika sudah di kos, bukan lagi universitas yang mendampingi, namun teman dekat. Ingin liburan keluar kota apakah izin kampus? Tidak perlu, kecuali aktifitas di luar kota tersebut akan mengganggu perkuliahan.

Apakah ada student Buddy yang mendampingi. Sejauh ini tidak ada.

Menurutku yang paling penting sebagai faktor pendukung suksesnya belajar di luar negeri, baik secara akademik maupun non-akademik adalah Bahasa. Kampus perlu menjamin kemampuan mahasiswa asing akan Bahasa lokal dan Bahasa Inggris sebelum mendatangkan mereka. Agar tidak menyulitkan proses studi bagi mahasiswa dengan segala kebutuhan pribadinya, dan juga tidak terlalu merepotkan pihak universitas.

 Busan, 22 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline