Yayasan Akara berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Gresik dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) sukses menggelar acara bertajuk Forum Pemimpin Muda Gresik. Acara ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam kebijakan dan inovasi lokal, sekaligus memperkuat peran mereka dalam pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Forum ini menghadirkan beberapa tokoh inspiratif dari Gresik diantaranya, Mbk Shelma pembisnis muda, Cak Syahru ketua DPRD Gresik, serta Pak Abdullah Masud Asisten Deputi KEMENPORA RI.
Di usianya yang baru 19 tahun, Mbk Shelma telah memulai perjalanan sebagai pengusaha muda, dan pada usia 20 tahun berhasil meraih omzet miliaran rupiah. Mbk Shelma membuktikan bahwa keresahan bisa menjadi awal dari perubahan besar bagi diri kita. Terlepas dari itu, Mbk Shelma ini juga aktif di berbagai organisasi yang terkait dalam bidang ekonomi kreatif.
"Kita harus melek dengan Gresik. Potensi besar manufaktur di sini menjadi peluang bagi kita untuk berkembang," ujarnya. Mbk Shelma juga menyoroti pentingnya mengubah pola pikir Gen Z dengan menerapkan konsep B.U.G: Belajar, Usaha, dan Gigih.
Menurutnya, terlalu banyak anak muda yang memiliki bakat multitalenta namun gagal karena kurang fokus. "Gen Z harus menemukan satu hal yang benar-benar mereka sukai, fokus di sana, dan berusaha mencapai self-improvement. Unlock your potential dengan passion, inovasi, dan dampak nyata," tambahnya.
Sementara itu, Cak Syahru mengajak peserta forum untuk berani keluar dari zona nyaman. Baginya, pengalaman di luar kebiasaan akan memunculkan inovasi baru. "Adaptasi adalah kunci. Kita harus siap menghadapi perubahan sosial, termasuk perubahan politik, agar tetap relevan dan produktif," katanya.
Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam kemajuan daerah. "berdasarkan data BPS 2023,Gresik memiliki 296.835 jiwa pemuda. Jangan sampai potensi besar ini terabaikan. Pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi untuk memfasilitasi generasi muda menjadi inovator hebat yang mampu berkontribusi nyata," ujar Cak Syahru.
Diskusi dalam forum semakin hangat saat peserta menyuarakan aspirasi mereka. Salah satu peserta menyoroti pentingnya kebijakan kesehatan bagi pemuda. "Bagaimana pemuda bisa berinovasi jika kesehatan mereka tidak diperhatikan?" ucapnya. Ada juga usulan untuk menyediakan ruang konsultasi khusus bagi pemuda di Gresik, yang diyakini akan membantu mendukung perkembangan mental dan kreativitas mereka.
Forum ini turut dihadiri oleh Pak Abdullah Mas'ud yang menjabat sebagai Asisten Deputi dari KEMENPORA RI, beliau ini juga salah satu kader dari pemuda Gresik. Pak Abdullah Mas'ud memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan penyelenggara. "Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh yang hadir. Saya berharap acara ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi berkelanjutan," ujarnya.
beliau juga menegaskan pentingnya peran generasi muda sebagai motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045. "Anak muda saat ini adalah penentu masa depan bangsa. Indonesia diperkirakan akan menjadi negara peringkat kelima dunia, ditandai dengan bonus demografi yang kita miliki saat ini. Untuk itu, anak muda harus ditata dengan rapi, dan angka pengangguran harus terus dikurangi," tambahnya. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengingatkan tentang tiga pendekatan utama dalam mengembangkan potensi pemuda, seperti yang tercantum dalam undang-undang, yaitu penyadaran, pemberdayaan (penguatan karakter), dan pengembangan.
Forum ini menjadi momentum penting untuk membangun komitmen bersama dalam mendukung potensi generasi muda. Kolaborasi antara Yayasan Akara, pemerintah, dan masyarakat diharapkan mampu menjadikan Gresik sebagai kota yang dipenuhi inovasi dan kontribusi nyata dari pemudanya. Dengan semangat Unlock Your Potential, generasi muda Gresik diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dan membawa perubahan positif yang berdampak luas bagi daerah mereka serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.