Lihat ke Halaman Asli

Niena suartika

good people

TNI-Polri Tetap Satu Jaga NKRI

Diperbarui: 19 Desember 2018   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan di kota kembang,  Bandung nampaknya memberikan hati yang sejuk bagi masyarakatnya. Namun musim hujan ini ternyata masih memberikan sedikit hawa panas bagi sebagian orang.  Seperti beberapa hari yang lalu dimana masyarakat di daerah Jakarta Timur, khususnya yang berada di dekat Polsek Ciracas dikejutkan dengan adanya perusakan Polsek Ciracas oleh gerombolan orang yang diduga sebagai TNI.  Awalnya saya sendiri pun kaget,  saat melewati Polsek tersebut di pagi hari begitu banyak media yang meliput. Karena jujur saja kalau sebenarnya saya belakangan ini kurang update dengan peristiwa atau kejadian di sekitar.

Setelah tahu bahwa ternyata Polsek itu dirusak,  saya pun mencari informasi mengenai penyebab kerusakan itu. Keheranana saya semakin bertambah ketika mengetahui awal mula adanya penyerangan Polsek Ciracas itu karenanya adanya pengeroyokan terhadap anggota TNI berseragam dan beridentitas lengkap oleh tukang parkir. Fenomena apa ini? Karena jujur saja ini menimbulkan rasa aneh buat saya, karena TNI itu merupakan alat negara dan sangat disegani. TNI adalah pelindung bagi masyarakat Indonesia, tapi justru sekarang dikeroyok oleh tukang parkir.  

Tapi yang bikin saya masih penasaran, setelah pengeroyokan itu malam harinya ada berita pengerusakan Mapolsek Ciracas. Memang kejadian ini tidak serta merta dikaitkan dengan kejadian pengeroyokan anggota TNI sebelumnya.

Cuma berdasarkan informasi yang saya terima dari siapapun itu,  ternyata TNI punya alasan lain mengapa mereka sampai merusak Polsek Ciracas itu.  Kejadiannya berawal dari statement Kapolres Jakarta Timur yang menanggapi pengeroyokan oleh tukang parkir terhadap anggota TNI.  Ia menyebut bahwa yang dikeroyok bukanlah anggota TNI,  padahal sudah jelas korban pengeroyokan itu menggunakan seragam lengkap TNI dan berpangkat Kapten pula.

Dari sinilah muncul jiwa persatuan,  persaudaraan,  solidaritas para anggota TNI. Mereka tidak melihat pangkat,  satuan dan matra untuk membela rekannya yang telah menjadi korban tersebut. Mungkin terlihat sedikit bar bar, tapi kalau melihat alasan seperti itu rasanya memang cukup bisa diterima. Karena ketika TNI beraksi masyarakat selalu beranggapan bahwa TNI adalah makhluk yang jahat. Padahal banyak sekali anggota TNI yang gugur,  rela berpisah dengan keluarga demi untuk menjaga negeri kita tercinta ini. Bahkan,  sudah seperti itu,  gaji kecil,  masih juga TNI itu dianggap sebagai musuh masyarakat. Ya ampuuunnn.

Untuk itu,  ayolah kita semua cerdas.  Main hakim sendiri itu tidak boleh,  ada aturannya,  dan bapak-bapak TNI ini tidak melakukan itu kok. Mereka yang cukup kesal dengan perlakuan masyarakat tapi mereka melampiaskannya ke barang yang bisa diganti. Karena meski begitu,  toh buktinya TNI-Polri masih bersatu. Jika mereka tidak ada emangnya siapa yang mau melindungi kita?

Lagipula kita juga harus ingat bahwa TNI adalah salah satu lembaga terpercaya di publik, TNI patuh dan tunduk dengan hukum yang berlaku. Jika terbukti ada keterlibatan anggota TNI dalam perusakan Polsek Ciracas, tentu institusi TNI tidak akan diam. Mereka pasti akan menindak anggotanya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sekali lagi, soliditas TNI-Polri tidak akan goyah hanya gara-gara kejidian di Ciracas ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline