Lihat ke Halaman Asli

Daniel Setiawan

Content writer and editor.

Melancong Sehari ke Bogor

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapatkan tugas kuliah sambil jalan-jalan merupakan hal yang bisa dibilang sedikit memberi angin segar ditengah hiruk pikuk tugas yang berjibun. meskipun memang nantinya ujung-ujungnya tugas, tapi peduli amat, yang penting bisa refreshing sejenak. Kali ini saya berkesempatan untuk mengunjungi 2 tempat di daerah Bogor yaitu pabrik Teh Gunung Mas dan Taman Wisata Matahari.

Saya tiba di kampus sekitar pukul 6.10 WIB. Suasana kampus cukup ramai oleh mahasiswa yang mengikuti trip ini. Banyak yang bercanda, ngobrol-ngobrol kecil sebelum berangkat, dan tidak sedikit juga yang terlihat menguap sesekali. Beberapa saat setelah tiba, saya dan mahasiswa Broadcast lainnya dipanggil untuk kumpul sejenak untuk ‘ritual’ briefing yang memang biasa dilakukan sebelum melakukan perjalanan. Para dosen dan mahasiswa Broadcast lainnya mengikuti sesi absen ditambah sedikit wejangan sebelum berangkat.

Suasana pagi yang cerah mengiringi perjalanan saya menuju lokasi pertama yaitu pabrik Teh Gunung Mas. Selama perjalanan saya mengisi waktu dengan bercakap-cakap dengan teman sebangku di bus, juga dengan teman yang duduk di deret bangku sebelah. Tidak berapa lama dari arah belakang satu kantong berisi air mineral gelas, lontong, lemper dan pastel di oper ke bangku saya yang lantas saya teruskan dulu kedepan. Makanan ringan yang diberikan tadi lumayan untuk mengganjal perut selama perjalanan.

Rombongan kami sempat berhenti sejenak untuk istirahat, lalu melanjutkan kembali perjalanan. Kondisi arus yang lumayan lancar membuat rombongan kami cepat sampai ke destinasi pertama Pabrik Teh Gunung Mas yang terletak di Cisarua, Bogor. Meskipun matahari cukup terik tetapi tidak mengurangi rasa sejuk khas daerah pegunungan. Sayang, sinyal handphone saya mati saat berada disana. Niat untuk sedikit eksis di Foursquare dan Twitter pun harus dipendam sejenak.

Setelah foto-foto sebentar, saya dan rombongan lainnya, termasuk para dosen, menuju ke pabrik tempat tur dengan dipandu oleh orang dari perusahaan tersebut. Wangi daun teh langsung menyapa saat memasuki ruangan tempat teh diolah. Entah memang karena masih pagi atau karyawan pabrik ini sedikit saya hanya melihat segelintir karyawan yang mengolah teh. Setelah sekitar 15 menit akhirnya tur berakhir di tempat dimana tadi kami memulai tur.

Kami melanjutkan kegiatan foto-foto bersama. Kebetulan di areal pabrik ini cukup banyak tukang jajanan seperti baso, sate, mie ayam, hingga rujak bebek. Meskipun banyak dan menggoda, tetapi saya tetap memilih untuk menunggu konsumsi yang diberikan pihak kampus. Pukul 12 siang kami semua mandapatkan konsumsi yang isinya ada nasi, telor, bihun, dan sambel. Sejujurnya, nasi dan komponen lainnya didalam konsumsi itu kurang sedap untuk disantap. sedikit menyesal kenapa tadi tidak membeli jajanan yang bertebaran tersebut, tapi ya sudahlah.

Setelah semua selesai ditempat pertama, kami bertolak ke lokasi kedua yaitu Taman Wisata Matahari. Letaknya tidak jauh dari pabrik teh tadi, sekitar 15 menit kami sudah sampai di lokasi. Tempat wisata ini sangat luas. Kami menghabiskan 3 jam disini, saya dan beberapa teman saya mencoba mencari spot yang pas untuk bersantai sejenak menghabiskan waktu dengan ngobrol, foto, bercanda namun semua itu belum cukup membunuh rasa bosan yang mulai datang. Kami akhirnya menuju food court untuk mencari makanan untuk mengganjal perut.

Ternyata beberapa teman saya tadi tidak memakan nasi yang diberikan pihak kampus, pantaslah jika mereka terlihat lahap saat menyantap nasi dengan ayam bakar. Saya pun tidak luput dari godaan untuk mencicipi menu di food court tersebut. Akhirnya saya menyantap paket burger dan satu teh botol seharga lima belas ribu. Setelah kenyang kami melanjutkan bermain-main di sisa waktu yang ada. Saya mencoba perahu karet, lalu menemani teman saya yang mencoba panjat tebing.

Akhirnya kami pun bertolak pulang menuju Jakarta, ditengah perjalanan kami berhenti sejenak untuk membeli sedikit oleh-oleh. Melihat-lihat jajanan sejenak, saya tidak terpikir sama sekali untuk membeli asinan khas Bogor. Akhirnya saya memutuskan membeli bakpia untuk dijadikan oleh-oleh. Sedikit merasa aneh, karena di kotak bungkus bakpia tersebut bertulis “khas Jogja”. Abaikan, yang penting bawa oleh-oleh.

Sampai di Jakarta kembali dengan kondisi cukup letih. Tetapi keseluruhan acara jalan-jalan plus tugas ini berlangsung baik. Meskipun konsumsi kurang memuaskan, tetapi kunjungan wisata ini cukup membuat otak sedikit fresh. Saat sampai, saya dan teman-teman bersantai sejenak di kampus. Kongkow sejenak, membeli beberapa cemilan lagi,  hingga tidak berapa lama teman saya kembali menanyakan tugas tentang perjalanan ini yang disambut dengan "Oh iya tugas.." dengan nada yang tak asing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline