Bogosari, (24/7/21) - Mahasiswa KKN TIM II 2021 Universitas Diponegoro melakukan kkn pulang kampung di Desa Bogosari Kecamatan Guntur Kabupaten Demak dengan tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat Dimasa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Nieke mahasiswa prodi Teknologi Pangan melakukan Program keilmuan SDGs yaitu dengan melakukan pengolahan cabe bubuk milik BUMDES Desa Bogosari. Produksi cabe di desa bogosari cukup melimpah, namun disisi lain di musim pandemi seperti ini harga cape tidak stabil dan bisa membuat petani cabe menjadi merugi.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan petani desa bogosari tentang pengolahan cabe menjadi lebih awet karena cabe merupakan komoditas hasil pertanian dengan kadar air yang cukup tinggi dan dapat meningkatkan harga jual cabe sehingga petani cabe menjadi lebih makmur, Jelas pelaksana program, Nieke Nursafitri (24/7)
Program dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan menghadirkan sedikit audiens dan untuk skala luasnya dilakukan melalui online dengan materi pembagian video, poster yang dibagiakn melalui whatsApp grup petani BUMDES Desa Bogosari. Menurut Nieke pengolahan cabe menjadi produk bubuk cabe merupakan pilihan yang bagus karena banyak sekali peminat cabe bubuk karena lebih praktis dan tahan lama selain itu jangkauan pemasarannya juga lebih luas. "Para petani sangat antusias dengan adanya program KKN tentang sosialisasi pengoalahan cabe, Tutur Nieke (24/7)
Ia berharap dengan adanya rangkaian acara sosialisasi cara pengolahan cabe menjadi cabe bubuk kepada para petani BUMDES Desa Bogosari diharapkan dapat menjadi alternatif atau upaya petani untuk meningkatkan harga cabe dan mengatasi kebusukan pada cabe. Serta mengajarkan para petani pentingnya pengolahan lanjutan hasil pertanian dan teknologi yang sangat canggih untuk mengolah bahan baku hasil pertanian. Adanya pengolahan dan penggunaan teknologi yang tepat dan bijak dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk yang akan dihasilkan sehingga harga jual dipasaran juga akan ikut naik sehingga para petani mejadi lebih makmur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H