Lihat ke Halaman Asli

Teori lingkungan kota, Isu lingkungan kota, dan Pembangunan Kota Berkelanjutan

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

TEORI LINGKUNGAN KOTA

Awal abad XXI ini persoalan lingkungan telah bertambah semakin rumit. Persoalan lama masih banyak yang belum berhasil diselesaikan seperti sampah/MSW dan bencana alam yang telah menimbulkan dampak lingkungan, namun isu-isu baru (emerging issue) telah muncul, antara lain persoalan e-waste, B-3 dan perubahan iklim yang berdampak serius terhadap kesehatan manusia. Persoalan-persoalan baru tersebut telah menambah kerumitan permasalahan di kawasan perkotaan, karena sebagian besar sumbernya justru di wilayah perkotaan.

Tuntutan hidup di perkotaan telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan menuntut penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negatip serius bagi kehidupan umat manusia. Upaya untuk mewujudkan clean land, clean water dan clean air di daerah perkotaan perlu terus dilakukan, karena kualitas lingkungan yang buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan manusia. Salah satu hasil kajian menunjukkan bahwa akibat lingkungan yang buruk, masyarakat miskin Indonesia terpaksa harus membelanjakan dana yang sangat besar (sekitar 43 triliun rupiah) untuk biaya pengobatan yang semestinya dapat di dayagunakan untuk keperluan yang lebih produktip dan bermanfaat langsung bagi peningkatan kualitas kehidupannya.


Teori beban lingkungan

Manusia mempunyai kapasitas yang terbatas dalam prosre informasi. Menurut Cohen ada 4 asumi dasar teori ini:

a. Manusia mempunyai kapasitas terbatas dalam proses informasi.

b. Ketika stimulus lingkungan melebihi kapasitas, proses tidak akan dilakukan secara optimal.

c. Ketika stimulus sedang berlangsung, dibutuhkan respon adaptif.

d. Jumlah perhatian yang diberikan seseorang tidak konstan sepanjang waktu tetapi sesuai kebutuhan.


Teori hambatan perilaku

Teori ini adalah stimulasi yang berlebih atau tidak diinginkan, mendorong terjadinyahambatan dalam kapasitas proses informasi. Akibatnya, orang merasa kehilangan control terhadap situasi yang sedang berlangsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline