Michio Kaku, seorang fisikawan Amerika Serikat sedang bepergian ke banyak wawancara mengedukasi masyarakat tentang komputer kuantum. Komputer kuantum tengah dalam persaingan ketat dalam pembuatannya, Cina dan Amerika Serikat sedang berlomba siapa duluan yang menciptakannya yang bakal jadi penentu besar untuk arah politik baru. Soalnya komputer kuantum adalah kekuatan sosial yang masif yang akan mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Dikata kecanggihan komputerisasinya bisa membobol dalam sehari kriptografi apapun seperti yang dipasang di sistem-sistem finansial bank yang jika diadu dengan komputer yang pakai transistor butuh beratus-ratus tahun untuk memecahkan kodenya. Tapi komputer kuantum punya keruwetannya tersendiri.
Contohnya, komputer kuantum memerlukan banyak alat pendingin agar temperatur mirip sedingin ruang angkasa barulah bisa komputasi. Kemudian komputer kuantum agar bisa komputasi perlu jauh dari segala macam vibrasi, sehingga harus di tempatkan di area terpencil yang jauh dari vibrasi mobil lewat. Ini adalah masalah wajar berhubung komputer kuantum menghitung dalam level atom, yakni benda terkecil didunia.
Saat ini belum ada diantara kedua kompetitor yang berhasil membuat komputer kuantum yang fungsional konsisten. Tapi Amerika Serikat ingin memastikan kemenangannya dengan bergabung bersama pihak Jepang demi progres komputer kuantum melawan Jiuzhang, komputer kuantum rintisan Cina. Tentu saja iming-iming kekuatan politik dari benda ini mendorong banyak pihak mau investasi milyaran demi progresnya. Komputer kuantum yang dibangun Google memakai qubits bukannya bits seperti komputer konvensional.
Qubits bisa melakukan kalkulasi dengan kombinasi nol dan satu yang sangat kompleks, sehingga secara teoritis bisa membantu proses penelitian obat untuk mengalahkan virus misalnya yang sampai sekarang masih memakai petri dish biasa. Dengan adanya komputer kuantum bisa meminimalisir ekspos dengan memasukkan data virus ke dalam komputer kuantum dan melakukan eksperimen virtual lalu kalkulasi didalamnya. Kimia digitalisasi bisa mengurangi akibat dari pengetesan.
Komputer kuantum bisa membantu hitung-hitungan problema perubahan iklim, dikata juga bisa melakukan hal-hal seru seperti mengunduh data DNA dan memunculkan kesadaran orang yang telah meninggal secara digital dan bisa diajak bicara. Komputer kuantum terinspirasi dari ciptaan alam, yakni hal sesimpel fotosintesis daun yang merupakan alat kuantum dalam temperatur ruangan biasa.
Masa sekarang orang masih huru-hara isu Chat GPT yang dikira bisa mengambil pekerjaan orang. Tapi menurut para pakar, chatbot masih tahap sebatas mesin editor saja yang mengambil informasi dari sana sini dan menempel-nempelkannya hingga terkesan rapi tapi tak punya kesadaran mana informasi yang asli relevan atau tidak. Komputer kuantum adalah teknologi yang sama sekali lain. Komputer kuantum bisa mengecek persentase akurasi data dengan instalasi pemikiran kritis di mekanisme perangkat lunaknya. Michio Kaku menyatakan di podcast bersama komedian Joe Rogan kalau pergabungan antara chatbot sebagai interface dari komputer kuantum adalah kemampuan komputasi yang luar biasa. Mari kita tunggu what is possible with actual quantum computers in the future!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H