Lihat ke Halaman Asli

Bergaya dengan Celana Jins

Diperbarui: 4 Oktober 2022   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siapa sih yang tidak suka pakai celana jins? Rasanya tiada hari tanpa berpapasan dengan orang dari berbagai umur mengenakan celana jins. Jins bisa dipakai dengan apa saja, dari tunik, baju kaos, kemeja, hingga blus berenda dan jaket hoodie. 

Kalau dipikir-pikir, kenapa celana jins ini versatile untuk segala situasi? Ini adalah konstruksi sosial. Seperti baju kaos putih, celana jins telah menjadi simbol kaum kekinian yang netral gender. Pakaian tanpa disadari menjadi representasi politik dan prinsip dominan pada rakyat di masanya. Contohnya ketika di era perempuan lebih dikekang, pemakaian korset adalah keharusan. 

Jins telah meraup perhatian rakyat selama 150 tahun. Jins bukanlah trend tapi komponen pakaian penting bagi banyak orang. Bahan jins adalah pertanda modernitas dan jiwa yang muda. Bahan jins atau denim(berasal dari kata Perancis 'serge de nimes'), dipakai oleh kaum pekerja di Italia pada abad ke 17 yang kemudian ditiru oleh perusahaan mode Perancis. Julukan'jins' disebar luaskan oleh merek ikonik Levis, perusahaan celana tersohor di tahun 1980an.

Jins yang nyaman adalah dicampur elastik. Sebenarnya bahan jins itu kaku dan kurang nyaman dipakai. Makanya saat mencari jins yang sesuai, tipe tubuh sangat diperhitungkan. Apakah tipe tubuh anda berisi atau kurus lurus? Tinggi atau pendek? Lingkar pinggang dan ukuran pahanya berapa? Ini berpengaruh dengan muatnya jins ditubuh yang selain estetika juga berdampak pada keleluasaan aktivitas sehari-hari. 

Jins punya beragam macam potongan, dari boot cut(cocok bagi yang badannya kurus), mom's jeans(cocok untuk yang bertubuh tinggi), boyfriend jeans, bell bottoms, skinny jeans(cocok untuk yang badannya berisi), celana pipa. Kemudian ada pilihan acid wash yang bermotif bercak, biru tua, hitam(cocok untuk yang tubuhnya pendek). 

Demi estetik, penempatan kantong belakangnya juga harus diperhatikan. Serta merta mengantisipasi perut buncit setelah makan, maka jins yang dipilih janganlah terlalu ketat atau kedodoran. Untuk yang berminat, bisa juga pesan dijahitkan jins yang paling sesuai untuk tipe tubuh. Kalau ke tukang jahit kan diukur terlebih dahulu hingga ukuran celana jins jauh lebih presisi. Kita jadi tak perlu kesulitan memaksakan pada ukuran standarisasi massal yang dicetak pabrik.

Mungkin di masa depan, bakal ada jenis pakaian baru yang simbolisasi prinsip dominan saat itu. Sudah ada inovasi menuju baju-baju canggih yang tekstilnya dikembangkan dari jamur, bambu, bahkan bakteri! Tak sabar untuk menyaksikan perkembangan industri fesyen ke arah lebih go green! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline