Lihat ke Halaman Asli

Pelembab untuk Muka Berminyak, Perlukah?

Diperbarui: 8 September 2022   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada beberapa tipe kulit wajah. Antara lain kulit normal, kulit kering dan kulit berminyak. Kulit kering yang sering dianjurkan untuk melembabkan kulit. Maka melembabkan muka yang sudah berminyak secara alami terkesan tidak perlu. Nalarnya kan, kalau muka berminyak seharusnya dikeringkan! Maka astringent sering menjadi produk yang dicari si muka berminyak yang cenderung acne prone karena sel-sel kulit mati bercampur minyak muka sering terjebak di pori-pori. Harapannya kan mengecilkan pori-pori yang juga problema muka berminyak yang sering distereotipkan sebagai tipe wajah paling tidak keren. Biasanya pemilik muka berminyak bakal bersyukur merasa tidak butuh pelembab lagi dan mukanya bakal alamiah awet muda. Eits! Jangan salah dulu! Tetap, muka berminyak harus pakai pelembab agar menjaga elastisitas kulit. Hanya saja ketelitian pemilihan pelembabnya yang ditingkatkan. Hindari produk yang teksturnya creamy dan cari produk pelembaban yang teksturnya lebih ke gel. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk produk bagus, tapi biasakan membaca product knowledge di kemasannya dan latih familiar dengan komposisi-komposisi yang cocok untuk kulit. Ini untuk meminimalisir timbulnya jerawat di kulit. Berdasarkan pengalamanku sendiri, aku yang kulit berminyak terinspirasi dari ten step Korean skincare yang emfasisnya pada pelembaban agar aku lebih fokus pada my moisturizing game. Ternyata kulitku kemarin-kemarin dehidrasi sebab aku lebih memikirkan mengurangi efek kilap wajah, dan dehidrasi kulit juga bisa berakibat bertambahnya jerawat. Maka akupun banting setir mencari produk-produk gel pelembab(favoritku yang dengan kandungan aloe vera) yang weirdly malah membantu dalam proses perbaikan kulit dari bekas jerawat di wajah. Petualangan skincare itu sangat terkait uji coba dan pengalaman pribadi sebab yang cocok untuk si A belum tentu cocok untuk si B, adapun banyak perkembangan ilmu dermatologi yang kita belum tahu jadi bergantung pada data fakta juga tidak memungkinkan. Jadi dibawa happy saja proses perawatan diri dan bikin buku catatan  taktik perawatan apa saja yang sesuai. Ini tak hanya berlaku untuk wanita loh, pria juga harus tidak malu untuk punya keinginan merawat kulit yang merupakan protective barrier awal kita dan adalah organ manusia yang paling besar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline