Lihat ke Halaman Asli

Nidiyah Aini

MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA I PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS I NIM 43223010002

Menjadi Sarjana dan Kemampuan Melakukan Practical Value Rationality

Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokpri, Prof Apollo)

   Menjadi seorang sarjana adalah salah satu pencapaian penting dalam kehidupan banyak orang, menandakan selesainya pendidikan tinggi dan penguasaan pengetahuan serta keterampilan di bidang tertentu. Namun, tantangan yang sering kali dihadapi oleh para sarjana adalah bagaimana memanfaatkan pengetahuan teoretis yang mereka peroleh selama studi dalam kehidupan praktis. Ini bukan sekadar soal menerapkan teori, tetapi juga soal memahami kapan dan bagaimana nilai-nilai serta prinsip-prinsip teoretis dapat diterapkan dengan cara yang efektif dan bermakna.

    Dalam konteks ini, kemampuan practical value rationality atau rasionalitas nilai praktis menjadi keterampilan yang sangat penting. Practical value rationality adalah kemampuan seseorang untuk bertindak berdasarkan nilai-nilai yang diyakini, sambil tetap mempertimbangkan aspek-aspek praktis dari tindakan tersebut. Practical value rationality dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan nilai-nilai etika, moral, dan sosial dalam pengambilan keputusan. Seorang individu yang memiliki kemampuan ini tidak hanya berorientasi pada tujuan semata, tetapi juga mempertimbangkan dampak tindakannya terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. 

   Lantas, mengapa kemampuan ini penting bagi seorang sarjana? Bagaimana cara mengembangkannya? Dan apa implikasinya bagi kehidupan profesional dan pribadi? Artikel ini akan mengupas tuntas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Mengapa Practical Value Rationality Penting Bagi Sarjana?

  • Keterkaitan Teori dan Praktik

  Practical value rationality penting bagi sarjana karena kemampuan ini menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Pendidikan sarjana berfokus pada penguasaan teori dan konsep-konsep akademik. Namun, di dunia nyata, teori saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks. Misalnya, seorang sarjana ekonomi dapat memahami berbagai model ekonomi teoritis, tetapi ketika dihadapkan pada situasi nyata seperti resesi ekonomi atau ketidakstabilan pasar, mereka memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan teori tersebut dengan konteks yang ada.

   Practical value rationality memungkinkan sarjana untuk menerjemahkan konsep-konsep teoretis ini ke dalam tindakan nyata yang relevan, berdasarkan nilai-nilai yang diyakini dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Tanpa kemampuan ini, lulusan sarjana mungkin terjebak dalam rigiditas teoritis yang membuat mereka kurang fleksibel dalam menghadapi tantangan dunia nyata.

  • Pengambilan Keputusan yang Berbasis Nilai

  Dalam dunia profesional maupun kehidupan sehari-hari, keputusan yang diambil oleh sarjana tidak hanya didasarkan pada pertimbangan logis dan efisiensi. Keputusan tersebut sering kali dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka pegang. Misalnya, dalam bisnis, pengambilan keputusan yang baik tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan etika. Seorang sarjana hukum mungkin dihadapkan pada situasi di mana hukum yang berlaku bisa saja bertentangan dengan nilai-nilai keadilan. Dalam situasi ini, kemampuan untuk menyeimbangkan antara rasionalitas praktis dan prinsip-prinsip nilai menjadi sangat penting

  • Fleksibilitas dalam Dunia yang Kompleks

  Dunia modern ditandai dengan perubahan yang cepat dan ketidakpastian. Sarjana yang hanya bergantung pada teori cenderung mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada situasi yang tidak sesuai dengan apa yang dipelajari selama kuliah. Practical value rationality memberikan kerangka berpikir yang lebih fleksibel, memungkinkan sarjana untuk menyesuaikan tindakannya sesuai dengan situasi yang dihadapi, tanpa harus mengabaikan nilai-nilai fundamental yang mereka pegang.

  • Kepemimpinan yang Efektif

 Kemampuan untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan menginspirasi orang lain adalah kunci keberhasilan seorang pemimpin. Sarjana yang memiliki practical value rationality lebih mampu menjadi pemimpin yang visioner dan inspiratif.

  • Kontribusi yang Bermakna

 Dengan mengaplikasikan nilai-nilai yang diyakini, sarjana dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi masyarakat dan lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline