Lihat ke Halaman Asli

Nidha Ul Khasanah

mahasiswa sosial humaniora yang berusaha untuk humanis

Fesyen Berkelanjutan sebagai Langkah Kebaikan untuk Masa Depan Lingkungan

Diperbarui: 16 Oktober 2021   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest.com/Scientific American

Lingkungan adalah hal yang universal. Ketika kita membicarakan budaya, agama, ras, atau entitas lainnya, maka hal-hal tersebut merupakan sesuatu yang spesifik menyangkut kelompok tertentu, spesifik menjadi tanggung jawab komunitas tertentu, atau bahkan menjadi hal yang sensitif karena rentan menyinggung kelompok satu dengan lainnya. 

Berbeda dengan hal tersebut, lingkungan menjadi tanggung jawab seluruh manusia. Dari suku bangsa mana pun serta agama dan status sosial apapun, seluruhnya memiliki tanggung jawab perihal lingkungan.

Berbicara tentang lingkungan, sering kita mendengar istilah pemanasan global. Naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer disebut sebagai penyebab utama pemanasan global. 

Penyerapan karbon sangat penting karena mencegah emisi supaya tidak terlepas ke atmosfer. Dari hal ini muncul upaya net zero emissions atau nol-bersih emisi. Umumnya pengurangan emisi dilakukan dengan mencegah deforestasi, melakukan reboisasi, mencegah degradasi lahan, menjaga ekosistem laut dan perairan, termasuk upaya mengurangi sampah. 

Mengenai upaya dalam mengurangi emisi Bill Gates melalui bukunya "How to Avoid a Climate Disaster: The Solutions We Have and the Breakthroughs We Need" yang terbit di awal 2021 ini, menyinggung mengenai teknologi penangkap emisi. Teknologi dapat menjadi opsi net zero emissions namun harus menghadapi kesulitan dalam produksi.

Sumber: Pinterest.com/Montessori From The Heart

Selain diupayakan dengan kemajuan teknologi yang bisa saja hadir di masa depan, pengurangan emisi juga bisa dimulai dari cara sederhana. Selalu ada langkah kecil yang bisa kita upayakan untuk isu yang besar sekalipun seperti net zero emissions. Langkah tersebut bisa dimulai dari diri sendiri. Berbagai hal yang kita temukan sehari-hari ternyata bisa menjadi upaya positif untuk mengurangi emisi lho, salah satunya perihal fashion. 

Polhemus dan Procter (dalam Barnard, 2006) menunjukkan bahwa dalam masyarakat kontemporer barat, istilah fashion sering digunakan sebagai sinonim dari istilah dandanan, gaya dan busana. Tidak heran dewasa ini fashion secara umum dikaitkan dengan barang yang digunakan dalam penampilan seperti pakaian, tas, sepatu, aksesoris dan lainnya. Pakaian menjadi hal yang tidak terpisahkan ketika membicarakan fashion. Pakaian juga menjadi kebutuhan primer melalui kebutuhan akan sandang.

Pakaian yang kita gunakan dari lapis terdalam hingga lapis terluar memiliki proses industri yang menghasilkan limbah cukup besar. Bahkan pakaian disebut sebagai salah satu penyumbang polusi terbesar bagi lingkungan. 

Berdasarkan www.fastcompany.com, industri pakaian merupakan industri kedua yang paling merusak lingkungan. 10% kerusakan bumi disebabkan oleh pewarnaan pakaian serta pengolahannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline