Lihat ke Halaman Asli

Nida Nisya Dewi

PPG CALON GURU MATEMATIKA

Pembelajaran Teaching at The Right Level dalam Konteks Pembelajaran Tanggap Budaya

Diperbarui: 22 Januari 2025   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PEMBELAJARAN TEACHING AT THE RIGHT LEVEL

DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TANGGAP BUDAYA

Salah satu pendekatan pendidikan yang sedang ramai dibahas adalah “Teaching at The Right Level” (TaRL) dan Pembelajaran Tanggap Budaya “Culturally Responsive Teaching” (CRT). Untuk memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan pengalaman belajar bermakna dan memenuhi hasil belajar yang diinginkan, TaRL menempatkan peserta didik pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan dan keterampilannya.[1] TaRL ditujukan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan kompetensi setiap peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang baik tanpa ada kesenjangan.[2] CRT ditujukan untuk menghubungkan materi dengan pengalaman, latar belakang dan budaya peserta didik sehingga relevan dengan kehidupan nyata peserta didik.[3] Ketika TaRL digunakan bersama dengan pembelajaran responsif budaya yang menghargai dan mengintegrasikan keragaman budaya ke dalam proses belajar mengajar, TaRL menjadi semakin relevan di lingkungan Indonesia.

 

TaRL adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penilaian kemampuan peserta didik secara individual dan menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman mereka bukan berdasarkan usia atau tingkat kelas.[4] Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap peserta didik belajar pada level yang tepat, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal dan tidak tertinggal dalam proses belajar. Pembelajaran tanggap budaya adalah pendekatan yang menghargai dan mengintegrasikan keberagaman budaya dalam proses pendidikan. Dengan memahami latar belakang budaya peserta didik, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan relevan.[5] Pendekatan ini juga membantu dalam mengembangkan rasa penghargaan dan toleransi antarbudaya di kalangan peserta didik.[6]

Menggabungkan TaRL dengan pembelajaran tanggap budaya memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa cara integrasi ini dapat dilakukan:

  •  Penilaian Berbasis Budaya:

 Guru dapat menggunakan instrumen penilaian yang mempertimbangkan latar belakang budaya peserta didik untuk mengukur kemampuan mereka. Ini memastikan bahwa penilaian lebih akurat dan sesuai dengan pengalaman langsung peserta didik.

  •  Penyesuaian Materi Pembelajaran:

 Materi pembelajaran dapat disesuaikan agar relevan dengan konteks budaya peserta didik. Contohnya, menggunakan contoh kehidupan sehari-hari yang familiar bagi peserta didik dari berbagai budaya.

  •  Penggunaan Metode Pembelajaran Beragam:

 Menggunakan metode pembelajaran yang beragam dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik dari berbagai latar belakang budaya. Misalnya, penggunaan cerita rakyat, permainan tradisional, dan permainan tradisional, ataupun media lain yang relevan dengan budaya lokal.

  • Membangun Lingkungan Belajar yang Inklusif:

Menciptakan lingkungan belajar yang menghargai keberagaman dan menghindari diskriminasi. Peserta didik merasa lebih diterima dan termotivasi untuk belajar ketika budaya mereka dihargai.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline