Nama : Nida Muzdhalifah
Fakultas : FIP
Jurusan : PGSD
NIM : 1815140223
Selama ini dunia pendidikan diasumsikan sebagai wilayah yang akan membangun manusia yang mulia dan berbudaya. Hal ini menimbulkan benturan ideologis, disatu sisi, dunia pendidikan diharapkan mampu untuk menjadikan anak bangsa sebagai penerus bangsa yang mampu bersaing di dunia pendidikan internasional. Namun disisi lain dunia pendidikan Indonesia tidak bisa menutup mata terhadap segala perubahan yang lahir dari akulturasi globalisasi yang tercermin dari teknologi, informasi, keterbukaan wilayah sosial dan kebebasan ekonomi. Dalam hal ini menimbulkan satu pertanyaan, mampukah dunia pendidikan di Indonesia menjadi tempat pembentukan mental dan moral anak bangsa?
Sangat sulit menjawab pertanyaan diatas, pasalnya tidaklah mudah untuk membentuk mental dan moral anak bangsa di era globalisasi ini. Tapi itu adalah sebuah tantangan bagi lembaga pendidikan untuk membentuk moral anak bangsa. Karena di era ini banyak dihadapkan realita menurunnya moralitas anak bangsa, sebagai salah satu contoh kecilnya adalah pornografi yang secara nyata merusak moral dan mental anak bangsa. Fenomena tersebut menggambarkan tipisnya disiplin moral anak bangsa.
Menurut saya, Telah kita ketahui bersama bahwa globalisasi bisa berdampak positif dalam melakukan perubahan yang lebih baik, namun disisi lain mempunyai dampak negatif yang dapat menjadi bumerang bagi dunia pendidikan khususnya di Indonesia.Budaya-budaya sedemikian cepat dan mudah saling bertukar tempat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya hidup barat yang liberal dan bebas merasuki budaya kita. Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak, sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan menyerang negeri ini akibat moral. Krisis moral juga terjadi karena nilai-nilai Pancasila sekarang ini mulai luntur dan tidak lagi diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila yang seharusnya sebagai pedoman hidup bangsa kini hanya sebagai semboyan saja.
Sudah sepatutnya ini menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan untuk membentuk moral bangsa. Di dalam pendidikan formal atau di dalam lingkungan sekolah, peran guru harus aktif dalam memberikan penanaman etika, moral, dan akhlak kepada peserta didik. Tak hanya pengetahuan saja yang diajarkan dalam pembelajaran namun guru harus mampu mendidik dan memberikan nilai-nilai kebaikan serta memberikan teladan bagi peserta didik. Melalui pengajarannya guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menyisipkan nilai-nilai moral serta nilai-nilai pancasila yang akan diberikan kepada peserta didik. Dengan begitu mereka dapat menanamkan dan menerapkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tak hanya peran guru agama atau pendidikan kewarganegaraan saja yang menanamkan etika, moral, dan akhlak pada diri siswa, tetapi semua guru harus memberikan nilai-nilai kehidupan kepada peserta didik.
Pendidikan informal didapat dari keluarga dan lingkungan. Di dalam keluarga, peranan orang tua sangat penting dalam proses perkembangan moral anak. Sejak dini orang tua harus mampu memberikan arahan, bimbingan, serta teladan kepada anak. Melalui pengajaran akhlak seperti dididik dan diberikan pengertian tentang perbuatan baik dan buruk, menanamkan nilai-nilai keagamaan, dan tata krama. Orang tua harus selalu mengawasi segala perilaku dan perkembangan anaknya terutama ketika anak menginjak usia remaja, karena di usia ini terjadi ketidak seimbangan emosi sehingga mudah terbawa ke hal-hal yang buruk. Lingkungan juga sangat berpengatuh terhadap perilaku dan kepribadian seseorang, karena seringkali pengaruh teman sebayanya dapat mengalahkan pengaruh guru maupun orang tua.Gaya hidup lingkungan sekitar juga mampu merusak tatanan yang sudah diajarkan disekolah, yaitu yang berkaitan dengan moral seperti tingkah laku dan menghormati orang yang lebih tua seringkali diabaikan karena pengaruh kebiasaan orang-orang yang ada disekitar kita.Untuk itu pemilihan lingkungan sangat penting dalammenghadapi arus globalisasi yang akan berdampak pada dunia pendidikan. Alangkah baiknya lagi jika masalah merosotnya moral anak bangsa ini juga mendapatkan perhatian pemerintah dengan selalu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H