Meski semua berkata angsa itu cantik, percuma jika ia tak suka. Bisa saja ia lebih suka menjadi bebek." -- Song Yu Chan, Daily Dose of Sunshine
Dalam drama Daily Dose of Sunshine, Oh Ri Na merupakan salah satu tokoh yang dirawat karena perubahan perilaku. Oh Ri Na merupakan seorang ibu dan istri yang baik dari keluarga yang berkecukupan. Hidupnya sangat didamba-dambakan oleh orang lain. Namun sayang, apa yang terlihat di permukaan ternyata belum tentu sesuai dengan kebenarannya. Dengan hidup yang sempurna ternyata Oh Ri Na memendam beban yang sangat berat, yang kemudian membawanya pada masalah kesehatan mental.
Pengaruh Keluarga
Oh Ri Na hidup di bawah bayang-bayang ibunya. Sejak kecil, seluruh kehidupannya diatur sedemikian rupa oleh ibunya. Mulai dari teman, kursus, dan buah kesukaan pun diatur oleh ibunya. Pernikahan Oh Ri Na dengan seorang hakim juga diatur oleh ibunya. Hingga puncaknya, Oh Ri Na merasa tidak memiliki kebebasan untuk memilih karena di usia 43 tahun, Oh Ri Na bahkan tidak bisa menentukan minuman apa yang ingin dia beli. Hal ini dikarenakan dia tidak pernah diberi kepercayaan dan kebebasan oleh ibunya untuk memilih. Ibunya merasa bahwa semua yang telah dia lakukan adalah untuk kebaikan anaknya sendiri.
Kesadaran akan Kondisi Kesehatan Mental
Ibunya mulai menyadari ada yang salah dengan diri Oh Ri Na. Suatu ketika saat tengah malam, Oh Ri Na tiba-tiba saja membuka seluruh pakaiannya dan menari di halaman rumahnya. Oh Ri Na juga pernah dilaporkan ke polisi karena tindakan menguntit. Karena merasa ada hal yang tidak beres dengan anaknya, ibu dsri Oh Ri Na langsung mengantar anaknya ke Rumah Sakit Hanyang untuk diperiksakan ke dokter kejiwaan dan didiagnosis terkena Bipolar Disorder. Karena kondisinya yang parah, Oh Ri Na dianjurkan untuk dirawat di sana.
Orang dengan gangguan bipolar disorder memiliki dua episode, yaitu episode manik dan depresi. Mereka tidak hanya mengalami perubahan dalam berperilaku tapi juga memiliki kecenderungan melakukan tindakan seks yang menyimpang sebagaimana yang dialami oleh Oh Ri Na. Dalam fase manik, dia akan menjadi seseorang yang impulsif dan banyak bicara. Apabila ada hal yang men-trigger dirinya, Oh Ri Na akan nenari tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya. Kemudian saat sadar, Oh Ri Na akan memasuki fase depresi yang ditandai dengan ekspresi wajah yang murung.
Pentingnya Dukungan bagi Mereka
Pengidap Bipolar membutuhkan dukungan untuk bangkit dan pulih. Dalam kasus Oh Ri Na, ibunya mulai menyadari kesalahannya ketika Oh Ri Na mengatakan perasaannya pada sang ibu. Setiap kali bertemu dengan Oh Ri Na, ibunya selalu membawakan buah anggur untuk dirinya. Hingga suatu ketika, Oh Ri Na meluapkan perasaannya. Sambil menangis, dia berteriak dan berkata kalau dia tidak menyukai anggur, dia menyukai anggur karena ibunya bilang anggur adalah buah yang baik. Dan dia harus menyukai anggur. Saat itulah ibunya tersadar dan perlahan-lahan berubah.
Ibunya tidak lagi memberikan anggur setiap menjenguk dirinya. Oh Ri Na juga mulai terbuka tentang perasaannya. Hubungan keduanya perlahan-lahan menjadi lebih baik. Mereka saling menguatkan dan memahami satu sama lain. Kondisi Oh Ri Na pun berangsur-angsur mulai pulib. Dia pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah dan melanjutkan proses pengobatan dengan rawat jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H