Lihat ke Halaman Asli

Nida KhofiaDanis

Saya seorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang

Asyiknya Belajar Rima dan Irama Lewat Puisi Anak

Diperbarui: 2 Desember 2024   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: prestasiglobal.id)

Apa kamu masih ingat masa kecilmu saat mendengar puisi lucu atau menyanyikan lagu anak-anak penuh rima? Menyenangkan sekali, bukan? Nah, itulah kekuatan puisi! Bagi anak-anak, puisi seperti pintu dunia imajinasi. Dengan kata-kata sederhana, puisi bisa mengajak mereka belajar sambil bersenang-senang.

Yang membuat puisi anak istimewa adalah dua elemen ajaibnya yaitu rima dan irama . . Unsur-unsur ini setidaknya dapat memberikan daya tarik estetika yang mampu membangkitkan minat belajar anak, sekaligus juga menjadi sarana edukasi yang menyenangkan dan digemari. Dua hal ini menjadikan puisi mudah diingat, seru, dan menyenangkan.

Namun, dalam praktik pembelajaran, pengenalan unsur rima dan irama sering kali terabaikan di jenjang pendidikan dasar. Banyak guru yang lebih fokus pada pembelajaran membaca dan menulis secara teknis, sehingga aspek estetika bahasa belum optimal diperkenalkan. Padahal, rima dan irama dalam puisi memiliki potensi besar untuk merangsang kemampuan bahasa anak.

Nah, di artikel ini, kita bakal membahas tuntas mengenai rima dan irama dalam puisi anak. Mulai dari apa itu rima dan irama, manfaatnya buat anak-anak, tantangangannya, sampai cara seru untuk mengenalkannya. Kita juga bakal kasih contoh puisi anak yang bisa kamu coba langsung di rumah atau di kelas. Siap? Yuk, kita mulai bahas lebih dalam

Rima dan Irama: Apa Bedanya?

Rima dan irama dalam puisi ternyata punya peran besar dalam melatih kecerdasan bahasa anak, tapi sering kali orang bingung membedakannya. Jangan khawatir, kita akan bahas dengan cara yang simpel dan santai.

Rima adalah pengulangan bunyi di akhir kata dalam baris-baris puisi. Kalau kamu pernah denger pantun, pasti nggak asing lagi sama rima. Biasanya, rima punya pola tertentu, seperti a-b-a-b atau a-a-a-a. Contoh berikut pasti terdengar akrab:

Buah mangga buah durian,  
Dimakan pagi di tepi pantai.  
Kalau cinta jangan disimpan,  
Ungkapkan saja supaya damai.

Rima membuat puisi terdengar seperti lagu. Bunyi yang berulang-ulang ini memberikan efek musikal yang menyenangkan, terutama untuk anak-anak. Mereka jadi lebih gampang mengingatnya karena rima bekerja seperti "jangkar" yang menahan kata-kata di memori mereka. Kemampuan ini melatih keterampilan fonologis anak, yaitu kemampuan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan membedakan suara dalam kata- Misalnya, ketika anak mendengar kata-kata yang berima seperti "mata" dan "kata," mereka mulai memahami hubungan antar bunyi, yang pada akhirnya memperkuat kemampuan membaca dan mengeja mereka.

Sementara itu, irama dalam puisi mengajarkan anak tentang alur dan struktur Bahasa. Irama adalah pola bunyi yang teratur dalam puisi. Kalau rima adalah "musik dari kata-kata", maka irama adalah "ketukan" atau ritme yang membuat puisi terasa mengalir. Irama tercipta dari susunan kata-kata, panjang-pendek kalimat, serta tekanan bunyi. Contoh sederhana irama bisa kamu dengar di lagu anak-anak seperti Balonku Ada Lima. Lagu ini sebenarnya adalah puisi sederhana dengan irama yang menyenangkan. Ketukan dan alurnya yang teratur membuat lagu itu mudah diingat dan dinyanyikan. Dalam puisi anak, irama sering kali dibuat ceria dan energik agar sesuai dengan dunia mereka yang penuh semangat dan keceriaan.

Kenapa Rima dan Irama Penting untuk Anak?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline