Lihat ke Halaman Asli

Nida Alyssya

Mahasiswi 22 Bimbingan dan Penyuluhan Islam, UIN Syarif Hidayatullah

Pengembangan Masyarakat Desa Sedulur, Jakarta Barat.

Diperbarui: 4 Juli 2023   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto bersama narasumber/Dokpri

Nama                                : Nida Alyssya Putri

NIM                                   : 11220520000023

Mata Kuliah                   : Pengembangan Masyarakat

Dosen Pengampu        : M. Jufri Halim, S.Ag., M.Si

Prodi                                 : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas                          : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selasa, 27 Juni 2023 telah dilakukan kunjungan oleh mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah kelas 2A pada Desa Sedulur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Desa ini dipilih sebagai tempat yang digunakan untuk studi lapangan mata kuliah Pengembangan Masyarakat sebab desa ini memiliki beberapa mata pencaharian yang dimulai, dilakukan dan dikembangkan oleh masyarakat sekitar.

Sebelumnya, dari keseluruhan 34 mahasiswa yang turut serta dalam studi lapangan ini, terbagi menjadi 11 kelompok yang terdiri atas 3-4 orang. Adapun kelompok saya terdiri atas 3 orang, kami mewawancarai bapak Suprapto selaku salah satu karyawan yang bekerja pada perusahaan telur asin yang dimiliki oleh Bu Hj. Marini yang juga memiliki usaha roti kering (Bagelen). Adapun beliau telah bekerja sejak tahun 2015 dan usaha ini telah hadir beberapa tahun sebelumnya. Selain pak Suprapto, kami juga mewawancarai Pak Mufsidin selaku salah satu karyawan dari usaha kikil yang terletak tidak jauh dari pabrik telur asin yang telah bekerja sejak tahun 2020. Beliau mengetahui usaha ini sebab masih adanya ikatan keluarga dengan pemilik usaha tersebut.

Dari dua tempat yang kami datangi, terdapat kesimpulan bahwa usaha yang didirikan ini merupakan usaha yang mandiri dan berkelanjutan, sebab usaha ini dapat terus berkembang hari demi harinya, untuk kepemilikannya dijatuhkan pada individu yang masih memiliki ikatan kekeluargaan.

Untuk karyawan yang bekerja pada usaha kikil dan telur asin, mayoritas berasal dari luar pulau seperti Kota Lampung, Brebes dan wilayah jawa tengah lainnya. sementara itu, penduduk asli Desa Sedulur banyak yang menjadi pengrajin tahu dan tempe. Namun, hasil dari dua bahan pokok tersebut tetap di distribusikan pada warga sekitar, khususnya untuk hasil olahan kikil yang memang hanya di distribusikan untuk warga sekitar, sebab, tak sedikit juga warga yang berjualan sayur mayur. Untuk pendistribusian telur asin, selain untuk wilayah sekitar juga didistribusikan hingga keluar kota. Untuk itu saya menyimpulkan, adanya usaha ini jelas berdampak bagus untuk membantu meningkatkan perekonomian setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline