Lihat ke Halaman Asli

Nida Kholisa

Creative Writer

Kecup Hening

Diperbarui: 14 Januari 2024   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jika jemala tak lagi seraya dengan sua
maka pada sepanjang jalan itu
mungkin ada satu rambu yang
merelap pada isi kepala

yang bengal dan gelumat
yang lengang namun melumat
pada jam hampir petang
"oh, semoga dentum jam berdenyut lebih lambat", enggan pulang

aku terampil sekali melewati angka tujuh belas yang
dikerumuni surat-surat naas
punsemakin ditelanjangi
rasanya semakin beringas

dan sungguh, banyak kecup hening yang
ku bawa di saku celana
barangkali semakin lama ditimbun,
semakin punya sudi untuk
menyeruak keluar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline