Lihat ke Halaman Asli

Nida Kholisa

Creative Writer

Kerumunan Enggan

Diperbarui: 2 Agustus 2023   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelak bangku sejajar pada petang ini akan
lenggang tanpa menyarut menghadap barat
disinari oleh biasan yang merambat di dinding dengan mantik
berisikan dua pasang mata penuh sudi

Kelak menyantap bubur hangat akan diratapi oleh
bentang mangkuk yang tak terisi dengan kecap yang
banyak atau permintaan satu buah sate lagi dan  
barangkali mengimbuh sebagian kunyah dengan gelak

Kelak hari-hari mungkin dilewati dengan
banyak pejam dan bungkam
mesra dengan sepi
sepi dengan mesra

Kelak senja telah mengurat
lampu teras satu-persatu mulai kedapatan pijarnya
namun isi kepalaku hanya bertaruh pada
semoga-semoga yang enggan ku acap lampau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline