Lihat ke Halaman Asli

Nida Kholisa

Creative Writer

Luka-Luka yang Telanjang

Diperbarui: 2 Agustus 2023   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau-kalau kain tak cukup lagi berlabuh pada jasad
untuk menutupi lebam yang kau lahap bulat-bulat
pun, menyamarkan barut yang
tak lagi terasa pedihnya karena terbiasa dijamu dan
gemar berlarian pada sekujur tubuh

Kala membasuh seluruh abu-abu di sisi wajah itu
dengan kapas sampai terbagi dua
agonia bertaut, berderai-derai melaut
berlabuh tak lagi sanggup
parau tiada cukup

Jika terasa telah jauh menelungkup, kecup langgas satu persatu
lalu menjadi yang paling merekah, paling bengah. lalu bertingkah seperti dedaunan. seperti membuai bumi. seperti berdansa ke punca. lalu menang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline