Lihat ke Halaman Asli

"Pet Sematary", Kadang Kematian Memang Lebih Baik

Diperbarui: 10 April 2019   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kredit foto: IMDB

Sometimes, dead is better. Kadang-kadang, kematian itu lebih baik.

Sangat mungkin Anda akan berkata tidak untuk ungkapan tadi. Tetapi, cobalah menonton film Pet Sematary yang saat ini sedang tayang di bioskop. Setelah menontonnya, bisa jadi Anda akan mengiyakan ungkapan tersebut.

Pet Sematary. Belakangan, kata kunci 'pet sematary' menjadi hal yang paling banyak dicari di mesin pencari Google. Sebabnya adalah sedang tayangnya film yang diadaptasi dari novel horor karya Stephen King, dengan judul yang sama.

Film tersebut mengisahkan keluarga Louis Creed yang baru saja pindah dari keramaian Boston ke rumah yang ada di pedesaan yang sepi di Maine. Satu-satunya keramaian cuma truk yang sesekali melintas di jalan depan rumah baru itu.

Tujuan mereka pindah rumah adalah Louis dan istrinya, Rachel Creed, ingin lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka, Ellie Creed dan Gage Creed. Mereka turut membawa kucing peliharaan mereka yang dinamai Church.

Tak lama setelah pindah, kucing peliharaan mereka mati karena tertabrak truk yang sering melintas di jalan depan rumah barunya. Keanehan muncul setelah kucing tersebut tiba-tiba muncul lagi setelah dikuburkan di area belakang rumah mereka. Namun, Church muncul dengan perangai yang berbeda.

Kemudian, suatu hari tepat di hari ulang tahunnya, Ellie tewas karena kecelakaan. Teringat akan Church, Louis mencoba membuat hal yang sama pada Ellie. Memang berhasil, tapi lagi-lagi sama seperti kucing peliharaannya tadi, putri sulungnya itu kembali dalam rupa yang sama tapi dengan jiwa yang berbeda.

Setelah dua hal tadi, berbagai kengerian dan masalah muncul. Sebenarnya, penyebabnya sederhana: hati Louis yang tidak rela. Tidak rela melihat anaknya sedih karena kehilangan Church, tidak rela dirinya dan istrinya kehilangan putrinya tersebut ketika tiada.

Karena tidak rela hati, dan didasarkan cinta, yang sebenarnya adalah ambisi pribadi, Semua masalah menhinggapi dirinya. Andai jika Louis Creed lebih mengikhlaskan kepergian putrinya juga kucing kesayangannya itu, tentu cerita akan berbeda.

Memang, kadang-kadang kematian lebih baik, asal ada kerelaan hati untuk melepas kepergian....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline