Lihat ke Halaman Asli

DPW JPKP SUMUT TUNDA AKSI UNJUK RASA DIKANTOR WALIKOTA MEDAN, KETUA JPKP SUMUT : KITA HORMATI KEDATANGAN IBU NEGARA DAN WALIKOTA SOLO DI KOTA MEDAN

Diperbarui: 16 Mei 2023   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua DPW JPKP Sumut Nico Nadeak

Medan (16/05)

Ketua DPW JPKP Sumut Nicodemus Roger Nadeak yang kerap disapa Nico Nadeak angkat bicara terkait gagalnya aksi unjuk rasa yang seharusnya dilaksanakan hari ini Selasa (16/05) di depan Kantor Walikota Medan hari ini. Dalam kesempatannya Nico Nadeak yang juga merupakan Aktivis Kota Medan menyampaikan kepada wartawan didepan Polrestabes Medan, JPKP Sumut menghormati kedatangan Ibu Negara Iriana Jokowi dan Walikota Solo Mas Gibran Ke Kota Medan. Karena JPKP merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Bapak Presiden Jokowi dan akan tetap setia mengawal program - program Bapak Jokowi di seluruh wilayah Sumatera Utara maupun di Kabupaten Kota, ucap Nico Nadeak

Nico Nadeak yang juga merupakan aktivis Kota Medan mengatakan kami sangat menghormati kedatangan Ibu Negara ke Kota Medan, selamat datang di Kota Medan Ibu Negara dan Walikota Solo, semoga kedatangan Ibu Negara ke Kota Medan membawa dampak positif bagi Kota Medan. Pungkas Nico Nadeak

Dalam hal ini Nico Nadeak menjelaskan adapun maksud dan tujuan aksi yang tertunda ini merupakan kegiatan positif yang berdampak baik demi kemajuan Kota Medan kedepannya.  Tujuan kami menyampaikan aspirasi kepada Bapak Walikota kami, meminta kepada Bapak Walikota Medan untuk segera mencopot Dirut PD Pasar, ucap  nico Nadeak yang juga merupakan Bacaleg dari Partai PSI.

Adapun pernyataan dari aksi tersebut diungkapkan nico nadeak kepada wartawan tentang ketidakmampuan Dirut PD Pasar Kota Medan sebagai berikut :

1. Pasar Aksara yang baru selesai dibangun, Dirut PD Pasar sebagai pemegang kendali tongkat sakti dari Pak Walikota Medan, gagal total merangkul pedagang Pasar Aksara yang terdampak kebakaram Pasar Aksara waktu itu, sehingga sampai hari ini 90 % Pedagang enggan berjualan dan sampai hari ini konsisi Pasar Aksara tak kunjung terisi. Dimana kita ketahui Pasar Aksara dibangun memakai APBN dengan persetujuan Bapak Presiden Republik Indonesia, terlihat diwaktu yang lalu saat kunjungan Bapak Presiden Republik Indonesia ke Kota Medan saat hari Pers di Gedung Serbaguna Pemprov. Sumut, Bapak Presiden enggan meninjau ke Pasar Aksara, padahal kita ketahui Bapak Presiden melintasi Pasar tersebut dan akan meresmikan Pasar tersebut, namun kita lihat saat itu Bapak Presiden RI langsung menuju Pasar Bakti dan Pasar Halat dan ini menimbulkan pertanyaan bagi kita. Apakah Bapak Walikota Medan tidak sadar kalau Dirut PD Pasar sudah mempermalukan Bapak Walikota Medan

2. Tentang adanya Pasar Akik yang keberadaannya tentu sangat merugikan pedagang yang resmi dan mirisnya tidak dilaporkan oleh Dirut PD Pasar ke Bapak Walikota Medan, yang akhirnya diwaktu yang lalu terbongkar.

3. Pasar Kampung Lalang yang berada di Lt. 2 yang kondisinya semakin memprihatinkan dimana pengunjung enggan naik ke Lt. 2 karena akses yang tidak memadai dan tidak mendapat perhatian serius atau solusi dari Dirut PD Pasar, dimana para pedagang Kp. Lalang sudah berulang kali memohon kepada Dirut PD Pasar, tetapi tidak digubris dan seperti ada pembiaran.

4. Pasar Kemiri diwaktu yang lalu mengadu kepada Bapak Walikota Medan atas semakin sembrautnya sekitar Pasar Kemiri dan hal ini semakin menunjukkan ketidak mampuan Dirut PD Pasar Kota Medan dalam membenahi Pasar - Pasar di Kota Medan.

5. Pasar Sukaramai yang kondisinya juga saat ini sangat memprihatinkan dimana lebih kurang 600 kios masih kosong semenjak Dirut PD Pasar dilantik hingga sekarang, sementara Pedagang Kaki lima masih banyak berjualan diseputaran jalan di Sukaramai sehingga sering menyebabkan kemacetan diseputaran jalan sukaramai. Ini menjadi temuan  sesuai hasil analisa kami Dirut PD Pasar tidak memiliki konsep yang jelas untuk membenahi Pasar - pasar di Kota Medan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline