Lihat ke Halaman Asli

Mari Mengenal Sejarah Berkembangnya Jurnalisme di Indonesia

Diperbarui: 27 September 2022   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jurnalisme merupakan suatu proses penyampaian informasi yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Jurnalisme adalah kegiatan mengumpulkan berita, mencari berbagai suatu fakta, dan memberitahukan peristiwa yang sedang terjadi. Jurnalisme biasanya diartikan sebagai catatan sehari-hari, dan bisa juga menjadi surat kabar bagi masyarkat Indonesia (Arifin, 2010)

Masa Pemerintahan Belanda

Awal munculnya jurnalisme di Indonesia adalah saat masa pemerintahan Belanda masih berjaya di Indonesia. Jurnalisme pada masa pemerintahan Belanda ditandai dengan terbitnya surat kabar Memories der Nouvelles tahun 1615 yang di kemukakan oleh Gubernur Jendral VOC Jan Pieterzoon Coen.

Pada tahun 1615 sampai 1688 surat kabar ini masih ditulis menggunakan tangan yang sampai akhirnya pemerintah belanda memiliki mesin cetaknya sendiri yang dikirim langsung dari Belanda menuju Indonesia menggunakan pesawat Angkatan Udara Belanda.

Dengan adanya mesin cetak ini sangat membantu para pekerja Indonesia untuk tidak menulis menggunakan tangan mereka secara langsung. Cetakan surat kabar pertama kali ini berisi peraturan dan perjanjian yang dibuat langsung oleh Gubernur Jendral Belanda dengan Sultan Makassar.

Setelah munculnya surat kabar pertama pada saat itu, perlahan-lahan surat kabar yang lain bermunculan yang diterbitkan langsung oleh masyarakat pribumi dan keturunan Tionghoa. Surat kabar baru ini diterbitkan oleh berbagai kalangan lainnya dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Tionghoa, Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Belanda.

Masa Pemerintahan Jepang

Masuknya Jepang di Indonesia pada tahun 1942 membuat Belanda keluar dari Indonesia. Pada masa pemerintahan Jepang perkembangan jurnalisme di Indonesia sangat berubah secara besar-besaran.

Pada masa pemerintahan Jepang semua surat kabar di Indonesia dipaksa untuk bergabung menjadi satu dan isi surat kabar disesuaikan dengan rencana dan tujuan pemerintahan Jepang. Pada masa Dai Toa Senso atau yang biasa kita kenal dengan Perang Asia Timur Raya perkembangan jurnalisme pada masa itu sangat kesulitan karena kebebasan pers memiliki batasan dan mendapat tekanan untuk mengikuti kepentingan pemerintah Jepang.

Hal ini bisa kita lihat saat berita surat kabar yang seharusnya menjadi representasi masyarakat Indonesia justru dijadikan sebagai alat propaganda pemerintah Jepang.

Awal Masa Kemerdekaan Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline