Lihat ke Halaman Asli

Nicky Lestiana

Secretariat, (Freelancer/Author & Book Editor)

Laksana Layla dan Majnun

Diperbarui: 9 November 2023   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku namakan jika rembulan telah mengaburkan sinarannya?

bibirnya terkunci rapat-rapat

hatinya merindu-dendam tanpa isyarat

Masih tertuai di dalam kening yang mendidih,

kisah yang lalu lalang menjelma bilur memar menusuk sampai ke tulang.

mencerca hilang sedu sedan sedih

Layaknya Majnun yang dalam kisahnya tertaih-tatih 

memendam lirih, berjalan di antara kabilah-kabilah menyeru Layla berulang-ulang,

hingga raganya tak lagi terjaga dan berpulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline