Ada akhir ada awal. Ada perpisahan ada pertemuan. Itulah hukum dari dunia yang bersifat fana. Hukum yang berlaku pada semua keadaan, tak terkecuali hubungan percintaan.
Percintaan. Bermula dari pertemuan, penuh kenangan berkesan, tapi sudah barang tentu ada ihwal yang memisahkan, dengan berbagai alasan perpisahan. Tak jarang, perpisahan dari cinta membuat seseorang menderita.
Coba kita semua bayangkan. Pernahkah kita mengakhiri suatu hubungan berkasih sayang? Apabila pernah, sempatkah kita memikirkan apa yang terjadi pada pasangan yang dilepaskan? Apakah ia bahagia? Biasa saja? Atau justru sangat menderita.
Mungkin hubungan itu memang tak pantas lagi dilanjutkan. Tapi bagi yang ditinggalkan, bisa jadi seperti 'single' dari Sasya Sava yang berjudul Melepas.
Lewat lagu ini, kita semua bisa merasakan 'tone' minor yang kental serta lirik yang penuh kesedihan. Dari situ kita bisa merasakan perih dan kepedihan. Dunia serasa dingin. Sepi. Kelam. Tak ada harapan. Betapa sakitnya akhir dari suatu percintaan.
Rasa cinta yang sangat dalam pun dapat berubah jadi kebencian. Cinta yang hangat hanya tinggal kenangan. Setelah itu pasangan yang anda tinggalkan menjadi pasrah. Rasa cinta yang hilang dan kepasrahan akhirnya menyisakan ruang kosong untuk kedengkian.
Memang tak ada perpisahan yang baik-baik. Pasti ada hati yang cerah menjadi mendung tertutup awan kelam. Jadi lagu ini pun mengajarkan, agar kita semua menjaga suatu hubungan. Ketika kita telah menyimpul suatu ikatan, maka jangan sampai rasa cinta itu berubah jadi kebencian.