Lihat ke Halaman Asli

Tatang Tarmedi

Untuk share info mengenai politik, ekonomi, sosial dan budaya.

SMP Satap Cimanggung Terbanyak Lahirkan Penulis dan Penyair

Diperbarui: 21 November 2023   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Pada tahun 2022, Museum Rekor Indonesia (Muri) milik Jaya Suprana di Semarang disinyalir  telah menurunkan piagamnya  untuk SMP Satu Atap Cimanggung sebagai sekolah paling banyak melahirkan  penulis naskah. Banyak buku kumpulan naskah karya siswa, berupa cerpen atau puisi, diterbitkan berbentuk buku, dua diantaranya bertajuk Mata Anak Lembah dan antologi puisi Rindu dan Asa. diterbitkan diantaranya oleh Nyalanesia.

Dikatakan Kusyady S.Pd, M.M.Pd, Kepala SMP Satap Cimanggung, budaya literasi di sekolahnya telah tumbuh cukup lama. Berawal dari program  unggulan Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB). Selama program itu berjalan, telah berapa banyak buku kumpulan karya siswa diterbitkan, " Atas dasar itu, Muri memberi penghargaan sebagai sekolah dengan penulis naskah terbanyak," ungkapnya.

Dokumen Pribadi

Selain GSMB, lanjut Kusyady, program unggulan lainnya dari SMP Satap Cimanggung adalah Kelas IT. Kelas ini dikemas dalam metoda pembelajaran ekstrakulikuler, " Di mana, siswa-siswa di sini, diusahakan untuk menguasai komputer lebih dini. Alhamdulillah, siswa-siswa SMP Satap Cimanggung tidak kalah dengan siswa kota dalam penguasaan komputer," imbuhnya.

Kepsek dengan keberangkatannya dari guru matematika ini merasa untuk sementara program ekstrakulikuler berfokus pada kelas IT, " Bertahan terus berkembang.  Bukan tidak ingin mengembangkan lainnya. Terutama, karena terbentur masalah pendanaan. Sepakbola bisa saja diprogramkan, tapi terkendala lapangannya. Kalau Volly masih bisa berjalan dengan gunakan lapangan milik warga, "  ungkapnya.

Dokumen Pribadi

Kepsek Kusyady menuturkan pula rekam jejak berdirinya SMP Satap Cimanggung. Pria kelahiran Cirebon ini mendengar kabar sekolah berdiri diantaranya untuk memutus masih cukup banyak lulus SD langsung menikah, " Maka oleh para pendiri, diantaranya seorang kepala SD, lokasi sekolah sengaja didekatkan dengan warga. Istilahnya, ngulur waktu, supaya tidak lulus SD langsung nikah, " tutur Kusyady.Kini,  SMP Satap Cimanggung memiliki 120 siswa. Salah satu kendala masih kurang siswa, karena terpencilnya lokasi sekolah. (Tatang Tarmedi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline