Pada tahun 2022, Museum Rekor Indonesia (Muri) milik Jaya Suprana di Semarang disinyalir telah menurunkan piagamnya untuk SMP Satu Atap Cimanggung sebagai sekolah paling banyak melahirkan penulis naskah. Banyak buku kumpulan naskah karya siswa, berupa cerpen atau puisi, diterbitkan berbentuk buku, dua diantaranya bertajuk Mata Anak Lembah dan antologi puisi Rindu dan Asa. diterbitkan diantaranya oleh Nyalanesia.
Dikatakan Kusyady S.Pd, M.M.Pd, Kepala SMP Satap Cimanggung, budaya literasi di sekolahnya telah tumbuh cukup lama. Berawal dari program unggulan Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB). Selama program itu berjalan, telah berapa banyak buku kumpulan karya siswa diterbitkan, " Atas dasar itu, Muri memberi penghargaan sebagai sekolah dengan penulis naskah terbanyak," ungkapnya.
Selain GSMB, lanjut Kusyady, program unggulan lainnya dari SMP Satap Cimanggung adalah Kelas IT. Kelas ini dikemas dalam metoda pembelajaran ekstrakulikuler, " Di mana, siswa-siswa di sini, diusahakan untuk menguasai komputer lebih dini. Alhamdulillah, siswa-siswa SMP Satap Cimanggung tidak kalah dengan siswa kota dalam penguasaan komputer," imbuhnya.
Kepsek dengan keberangkatannya dari guru matematika ini merasa untuk sementara program ekstrakulikuler berfokus pada kelas IT, " Bertahan terus berkembang. Bukan tidak ingin mengembangkan lainnya. Terutama, karena terbentur masalah pendanaan. Sepakbola bisa saja diprogramkan, tapi terkendala lapangannya. Kalau Volly masih bisa berjalan dengan gunakan lapangan milik warga, " ungkapnya.
Kepsek Kusyady menuturkan pula rekam jejak berdirinya SMP Satap Cimanggung. Pria kelahiran Cirebon ini mendengar kabar sekolah berdiri diantaranya untuk memutus masih cukup banyak lulus SD langsung menikah, " Maka oleh para pendiri, diantaranya seorang kepala SD, lokasi sekolah sengaja didekatkan dengan warga. Istilahnya, ngulur waktu, supaya tidak lulus SD langsung nikah, " tutur Kusyady.Kini, SMP Satap Cimanggung memiliki 120 siswa. Salah satu kendala masih kurang siswa, karena terpencilnya lokasi sekolah. (Tatang Tarmedi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H