Lihat ke Halaman Asli

Tatang Tarmedi

Untuk share info mengenai politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Gotong Royong di Cimarias Masih Terpelihara

Diperbarui: 19 November 2023   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Kontribusi keikutsertaan  warga Cimarias untuk pembangunan  terbilang cukup tinggi. Nilai-nilai kegotongroyongan masih berakar kokoh dan terpelihara cukup baik di tengah-tengah masyarakat. Potensi kearifan lokal ini ini, dijadikan power  bagi Pemerintahan Desa Cimarias  Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Jawa Barat untuk menggenjot pembangunan di berbagai sektor, terutama infrastruktur jalan.

Demikian diungkapkan Kepala Desa Cimarias, Mamat Rohmat,  beberapa waktu lalu. Kades ke empat di desa berpenduduk 3.700 ini  merasa berbangga masyarakatnya peduli terhadap pembangunan, " Sehingga tadinya mau membangun 100 metet, jadi 150 meter, karena ada kontribusi dari masyarakat. Maka, alhamdulillah, dari tahun ke tahun ada peningkatan, " imbuhnya.

Dokumen Pribadi

Sebagai desa terpencil dengan medan jalan terkategori berat untuk ditempuh, Kades Mamat Rohmat berupaya untuk membangun Desa Cimarias dengan dasar-dasar kegotongroyongan. Perlahan tapi pasti, di periode kepemimpinannya, pembangunan cukup merata tersebar di 3 Kadus meliputi 6 RW dan 33 RT.

Kecuali, kata Kades Mamat,  infrastruktur dengan status jalan kabupaten, pihak Pemdes Cimarias tidak bisa banyak bergerak, karena beda kewenangan, " Maap, bukan sombong, jalan-jalan yang bisa digarap oleh desa, bagus semuanya. Kenapa jalan itu masih butut amburadul, karena bukan kewenangan desa untuk memperbaikinya. Jika diwenangkan diperbaiki oleh desa, setahun anggaran pasti sudah beres, " ungkapnya.

Di sisa-sisa jabatannya, Kades Mamat ingin wujudkan impiannya  untuk memiliki mobil sisga desa. Kendaraan itu, katanya, akan bermanpaat untuk mobilisasi perangkat dan kepentingan warga, " Selain itu, ingin bangun masjid. Setidaknya kita punya mushola untuk ibadah. Minimal itu bisa menjadi nilai ibadah seandai telah berhenti jadi kades, " imbuhnya lagi  disertai tawa kecilnya.

Mamat Rohmat mengaku awalnya tidak terpikirkan untuk menjadi kepala desa. Selepas lulus sekolah, ia malah tertarik bekerja di pabrik tekstil. Berjalan hingga 15 tahunan. Sekitar tahun 1990-an, pilih kerja lain di salah satu hotel di Kota Bandung. Berjalan selama 13 tahunan. Pulang kampung tahun 2003 menggeluti wirausaha. Atas desakan masyarakat, Mamat naik ke panggung Pilkades, ternyata tetpilih. Pada 19 Juli 2012 dilantik untuk periode pertama jadi Kades Cimarias. Karena dianggap berhasil membangun desa, ia terpilih kembali menjadi Kades Cimarias.

( Tatang Tarmedi )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline