Sekolah gratis menjadi idaman masyarakat manapun. Namun, keberadaan sekolah gratis, di zaman sekarang, ibarat sebutir mutiara yang sukar dicari keberadaannya. Namun, langka bukan berarti tidak ada. Sekolah dengan biaya pendidikan nol rupiah telah cukup lama dijalankan SMA Negeri Tanjungkerta di Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Siswa-siswi SMA Negeri Tanjungkerta tidak terbebani dengan ragam pungutan, iuran, infaq dan sebagaimana. Mereka bebas menuntut ilmu di sekolah. Tidak lagi terbumbui rasa malu karena belum bayar iuran. Sehingga, suasana healing pun tergambar dari wajah-wajah mereka. Sekolah ibarat rumah kedua yang diselimuti kenyamanan dan ketentraman.
Menurut Jajat Sudrajat S.Pd, M.Pd, kiat-kiat untuk bisa menjalankan program Sekolah Gratis adalah penyesuaian rencana program dengan ketersediaan anggaran. Hal muluk-muluk jangan dulu direncanakan. Pilih perencanaan yang sifatnya Standar tapi berkualitas. Jalankan program dengan skala prioritas.
Kepsek Jajat memberi contoh ragam kegiatan di sekolah bisa memancing tumbuhnya pungutan, misal untuk pemotoan dan pembelian ATK termasuk Map . Padahal, katanya, kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa ditanggulangi oleh dana BOS. Siswa tidak usah membayar lagi.
" Termasuk ongkos untuk acara perpisahan siswa. Memang BOS tidak bisa menganggarkan untuk kegiatan tadi. Tapi, coba tempelkan dengan pentas kreasi siswa. Sebab untuk kegiatan itu, bisa gunakan dana BOS, " ungkap Jajat yang ketika masih jadi Kepsek di SMA Negeri Jatinunggal selalu pengkuh jalankan aturan sekolah tanpa pungutan.
Study Tour, kata Kepsek Jajat, tidak wajib untuk dijalankan. Karena akan mengundang lahirnya pungutan. Sebagai penggantinya, siswa bisa ditugaskan oleh guru untuk membuat karya tulis tentang sesuatu di sekitar sekolah. Jadi guru mata pelajaran yang nengarahkan. Tapi, sifatnya tetap tidak berbayar.
Jajat mengaku kepengkuhannya jalankan sekolah gratis karena mencoba untuk patuhi aturan pemerintah, " Motivasi keduanya, saya ingin hidup sehat. Tidak dibicarakan negatif apalagi diorotes oleh masyarakat. Dengan kepengkuhan ini, saya merasa tidak terlalu banyak beban pikiran, " pungkas Jajat diserrai dengan tawanya. (Tatang Tarmedi)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI