Ketika eksploitasi terhadap Gunung Geulis tumbuh di berbagai sudut, gunung pun meradang seolah mencari sosok pelindung. Dalam kondisi sekarat seperti itu, masih ada si anak sholeh dengan begitu telatennya merawat Gunung Geulis. Dialah Kang Saepudin, warga Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Di mata Kang Saepudin, Gunung Geulis itu minangka Indung yang butuh perlindungan dari anak-anaknya. Selaku indung, Gunung Geulis telah memberikan tempat kehidupan bagi anak-anaknya. Hanya, anak-anaknya tidak memberikan imbal kasih sayang pada Gunung Geulis. Kang Saepudin tampil sebagai anak yang tetap berbakti pada ibunya.
Dokumen Pribadi
Butuh kebugaran fisik dan mental untuk bisa eksis komitmen pada penghijauan Gunung Geulis. Untung saja, Kang Saepudin telah persiapkan segalanya sejak awal. Seperiode menjadi Kepala Desa dan seperiode jadi anggota DPRD, jadi asupan vitamin untuk modal kebugaran selama ini.
Ia tidak perhitungkan untung dan rugi memilih zona pengabdian kepada lingkungan Gunung Geulis. Ada dan tidak ada uang, ia tetap eksis di zona itu. Namun, karena melihat sisi-sisi kegigihannya, banyak pihak untuk menitipkan program terkait Gunung Geulis. Termasuk dari ITB, Unpad, Unwim dan perusahaan dengan agenda Ruang Terbuka Hijaunya.
Tampaknya tidak ada batas waktu kapan ia akan mengakhiri pengabdiannya untuk pelestarian Gunung Geulis. Selaku anak sholeh, ia akan terus berbakti demi hutan yang telah nemberinya kehidupan. Meski amarah dan serakah menghantui di kiri kanannya, ia akan tetap istiqomah untuk Gunung Geulis. (Tatang Tarmedi)