Kesamaan pola pikir untuk berjuang ke arah perbaikan nasib hidup bagi anak berkebutuhan khusus,, tampaknya telah lama mengakar dalam jiwa pasangan suami istri ( pasutri ) Sunarya dengan Ani Sofiah warga Desa Jatihurip Kecamatan Sumedang Utara.
Telah puluhan tahun pasutri ini jalani pengabdian selaku guru di Sekolah Luar Biasa ( SLB ). Uniknya, di masa-masa akhir pengabdiannya, mereka bersatu di SLB Kosera, Sang Suami guru yang mendapat tugas tambahan selaku kepala sekolah. Sementara, Sang Istri, masih menjadi guru. Ketika suaminya pensiun, Ani Sofiahlah strinya yang gantikan kedudukan suaminya selaku kepsek di SLB Kosera.
Saat ditemui penulis pekan lalu, Sunarya dan Ani Sofiah baru ngantar murid-muridnya dari kegiatan lapangan. Sunarya bertutur tentang perjalanan karirnya. Pertama kali turun SK pengangkatan selaku guru di SLB Pademangan Jakarta Utara.
Sekitar tahun 2000, pindah tugas ke Bandung. Kemudian ia merintis membangun SLB di Dusun Cimasuk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.
Namun, karena terlintas Proyek Jalan Tol Cisumdawu, SLB rintisannya itu terpaksa pindah lokasi ke Dusun Cirengganis masih di Kecamatan Pamulihan. Di SLB Kosera inilah Sunarya berjuang dari titik nol.
Dengan himpitan kemiskinan sarana dan prasarana waktu itu, Sarjana jebolan Uninus ini terus merangkak menapaki beragam situasi hingga SLB Kosera mampu berdiri sebagai satu-satunya SLB yang bisa jadi wadah bagi anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Pamulihan. ( TATANG TARMEDI )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H